Senin, 10 Agustus 2009

“JOHAN (JODOH DALAM TUHAN)”


I. JENIS JODOH

a. Dari Tuhan

ini adalah jodoh yang terbaik dan sempurna. Kehidupan akan terus meningkat sampai jadi sempurna seperti kristus. Tuhan mempunyai rencana untuk masing-masing laki-laki dan perempuan seperti kapal biasa yang sudah luar biasa dan heran, tetapi jika disatukan, maka akan menjadi kapal pesiar yang lebih luar biasa lagi.Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang berkenan kepadaNya (Maz37:23). Pacaran ini cukup sekali langsung masuk pernikahan, tidak ada kata putus asal tetap dalam rel Tuhan.

b. Dari Diri Sendiri

Jodoh ini tidak tanya Tuhan, tetapi biasanya main spekulasi. Hal ini yang biasanya sering putus hubungan. Orang yang mengandalkan kekuatan sendiri itu terkutuk (Yer17:5), hasilnya tidak akan baik. Jika bertobat dan beruntung itu memang jodoh dari Tuhan, maka tidak akan putus, tetapi hal ini sangat kecil kemungkinannya. Biasanya berakhir putus.

c. Dari Iblis

Jodoh ini didapat dari dukun, pellet, dll. Hal ini sangat keji dan jodohnyapun juga orang dunia, pasti bukan anak Allah karena anak Allah tidak bisa di pelet atau dimasuki kuasa gelap (Bil23:23). Jadi, pasangan ini PASTI hidupnya rusak, binasa masuk neraka. Jika bertobat, pasti rencana Allah banyak yang rusak dan HARUS PUTUS.

II. TANDA-TANDA MENDAPAT JODOH DALAM TUHAN

a. Tanda umum

- umur mencukupi

Bangsa Israel sudah boleh siap berperang jika minimal umur 20 tahun (bil1:3). Prinsip ini bisa diterapkan dalam berpacaran karena pacaran itu sama dengan berperang. Berpacaran itu mempertemukan dua sifat yang berbeda, pastinya akan banyak perang untuk menyatukannya. Jika umur tidak mencukupi, sifat anak-anak masih muncul, maka umur berpacaran akan seumur jagung, tidak dapat berlangsung lama.

Tanda ini mutlak bagi laki-laki, tetapi untuk perempuan masih tidak masalah, mungkin minimal umur 19 tahun sudah boleh karena perempuan itu lebih cepat dewasa dan juga porsi tanggung jawabnya masih lebih besar laki-laki, tetapi sekali lagi, ini bukan keharusan. Umur 20 tahun bagi laki-laki ini bukan ukuran tepat, jika tanda-tanda lain belum digenapi, maka tetap belum boleh berpacaran.

- bisa mencari uang sendiri (khusus lelaki)

Ini hal yang wajib bagi lelaki yang ingin berpacaran karena laki-laki adalah kepala perempuan (1kor11:3). Pacaran itu bukan ajang bersenang-senang, tetapi untuk persiapan pernikahan. Jika belum bekerja sudah pacaran, orang tua yang jadi terbebani dengan uang yang kita minta untuk mentraktir pacar. Hasilnyapun juga tidak baik, bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan putus hubungan.

Laki-laki yang sudah bekerja itu pikirannya lebih matang dan dewasa. Dia akan lebih bijaksana.

- cinta

Ini adalah hal mutlak karena tanpa cinta tidak mungkin bisa berpacaran dengan baik. Biasanya ini timbul dengan tidak sengaja, hati terasa bergetar jika melihat atau berbicara dengan orang yang kita kasihi. Ini wajar dan tidak dosa, hanya saja tetap jaga pikiran, jangan sampai berpikir dosa karena dipikiran ini orang bisa berdosa (Mat5:28). Mimpi yang dosapun sudah berdosa (Yud1:8). Jadi, cinta yang timbul harus cinta ilahi agar tetap dalam kesucian,. Jika cinta eross atau nafsu saja yang muncul, maka hasilnya akan jelek dan biasanya rencana Tuhan rusak.

- direstui orang tua

Pasangan yang meresmikan hubungannya menjadi pacaran harus direstui oleh orang tua masing-masing. Jadi, setelah laki-laki menyatakan cinta pada perempuan yang dikasihinya dan perempuan tersebut juga mau menjadi pacarnya, laki-laki harus datang bertemu orang tua untuk minta ijin, setelah itu baru yang perempuan diajak untuk bertemu orang tua laki-laki. Sebelum ini terjadi dan direstui, hubungan pacaran TIDAK SAH.

Bagaimana jika salah satu pihak atau keduanya tidak setuju? Jangan melanjutkan hubugan pacaran, tetapi tetap sebagai teman sambil terus berdoa pada Tuhan karena jika Tuhan sudah membuka pintu, tidak ada satupun yang dapat menutupnya (Wah3:7). Hati orang tua itu ditangan Tuhan (Ams21:1). Jangan sekali-kali bertengkar dengan orang tua, tetap hormat. Kita juga bisa membicarakan baik-baik untuk mengetahui sebab orang tua tidak setuju karena mungkin tidak ada sebabnya karena orang tua itu cinta anak dan ingin yang terbaik untuk anaknya.

Kita bisa menunjukkan kebaikan calon pasangan kita ke orang tua pada saat yang tepat, mungkin pada saat santai berkumpul bersama. Cepat atau lambat, jika sudah waktunya Tuhan, pasti akan berhasil (pengkh3:11).

b. Tanda-tanda spesial

tanda ini hanya tambahan saja dan tidak mutlak terjadi. Seringkali kita kurang yakin, sehingga minta tanda-tanda tersendiri dari Tuhan. Contoh: hamba Abraham yang diminta untuk mencarikan istri bagi ishak (Kej24:12-14).

c. Tanda-tanda khusus

- sifat mutlak

Dibawah ini adalah sifat yang mutlak dipenuhi jika ingin berpacaran. Sifat yang lain masih bisa ditingkatkan selama berpacaran, tetapi sifat-sifat ini harus dipenuhi dahulu dan dikelola dengan baik sebelum siap mencari pacar (Maz37:37).

· Emosi

Sifat ini harus dikelola dengan baik agar pacaran bisa berlangsung dengan baik (Maz75:6). Orang yang masih tidak bisa mengelola emosi dengan baik akan merugikan pasangannya (Maz37:8). Kasihan pasangannya jika emosinya dilampiaskan padanya. Jadi, emosi harus dikelola dengan baik, bahkan leibh baik jika sudah mahir. Minimal bisa mengontrol emosi, masih boleh berpacaran.

· Egois

Pacaran ini membutuhkan saling pengertian. Jika egoisme masih tinggi, hubungan akan jadi jelek, bahkan bisa pecah. Munculkan dulu sifat saling mengalah dan berpengerian (Fil2:1-4), baru boleh berpacaran.

· Kemalasan

Sifat ini bisa mempengeruhi hubungan berpacaran. Orang yang malas adalah orang yang belum bisa berdiri sendiri (ams26:15). Orang yang belum bisa mengurusi kebutuhan pribadi, tidak mungkin bisa mengurusi kebutuhan pasangannya. Munculkan dahulu sifat rajin dan bertanggung jawab, baru bisa mencari pacar.

- Hubungan dengan orang tua

Tanda ini adalah mutlak untuk jodoh dari Tuhan. Jika hubungan dengan orang tua yang ada ikatan darah belum beres, apalagi hubungan dengan pasangannya yang tidak ada ikatan darah. Hal ini mirip dengan prinsip pelayanan (1Tim3:4,5). Kita harus membina hubungan baik dengan orang tua terlebih dahulu sebelum berpacaran karena orang tua adalah wakil Allah.

Kita mungkin bisa berhubungan yang manis dengan pacar tanpa perlu membina hubungan baik dengan orang tua, tetapi tetap ada akibatnya. Seringkali kita akan lebih membela pacar daripada orang tua, akiatnya hubungan pacar kita dengan orang tua akan jelek dan restu tidak akan didapatkan. Akhirnya, hubungan berpacaran akan dinaungi mendung hukuman Allah.

**Jika semua tanda ini sudah digenapi dalam hidup kita, maka Jodoh dari Tuhan pasti akan datang. Mungkin kita bisa langsung berpacaran tanpa memperhatikan tanda-tanda di atas, tetapi hasil berpacaran akan penuh tangisan dan air mata, tidak sedikit yang berakhir putus. Pacar kitapun belum tentu jodoh dari Tuhan, kita hanya spekulasi. Beberapa orang yang melanggar mungkin dapat melewatinya, tetapi pasti banyak gesekan dan tentunya pasangan ini sudah bertobat dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, sehingga bisa jadi baik.

III. KARAKTER JODOH DARI TUHAN

a. Karakter wajib

- Orang beriman, cinta Tuhan (1kor6:14)

Orang yang tidak seiman pasti bukan jodoh dari Tuhan, bahkan orang yang kristen itu belum tentu cinta Tuhan karena banyak Kristen KTP. Maka dari itu, tidak bisa berteman 1 atau 2 bulan langsung berpacaran, hasilnya akan jelek. Ini juga prisip dari pelayanan (1Tim3:6). Orang yang baru bertobat tidak boleh ambil pelayanan dahulu.

- Tumbuh dalam pelayanan.

Biasanya orang yang cinta Tuhan itu akan melayani Tuhan. Jadi, jodoh dari Tuhan itu akan muncul disaat kita bersama-sama pelayanan.

b. Karakter spesial

kita sebagai anak dapat minta pada bapa kita di Sorga (mat 7:7, Yoh 15:7, Yoh 16:24). Karakter di sini adalah karakter yang kita ingini dari calon pasangan. Hal ini bisa berupa karakter jasmani atau rohani, seperti: ingin orang yang bisa main musik, pintar nyanyi, sehobi, sifat keibuan, dll. Kita bisa minta pada Tuhan, tetapi jangan paksakan kehendak kita pada Tuhan (Mat26:39). Kita boleh minta, tetapi apapun yang Tuhan beri, itulah yang terbaik bagi kita (Mat7:9-11). Jika tidak sesuai dengan kriteria kita, jangan bersungut-sungut, tetap bersyukur atas segala pemberian Tuhan.

IV. DEFINISI PACARAN

Dalam alkitab, kata pacaran itu tidak ada. Pacaran ini lebih ditekankan pada pendekatan terhadap lawan jenis. Contoh: ishak (kej24). Begitu Ishak melihat Ribka (pendekatan), mereka langsung menikah. Jadi, pacaran adalah hubungan pendekatan untuk menumbuhkan iman dan rencana Allah dan memperkecil perbedaan diantara keduanya. 2 hal ini yang menjadi perhatian khusus dalam berpacaran. Maka dari itu, waktu pacaran tidak cukup jika hanya hitungan bulan langsung menikah. Masih banyak perbedaan yang ada, akibatnya pernikahan akan banyak air mata untuk menyatukannya. Ukuran waktu minimal adalah 2 tahun dengan catatan menggunakan kurikulum pacaran dengan baik dan hubungannya ideal, tetapi ini relatif tergantung kualitas pacarannya serta kesiapan dalam membina Rumah Tangga. Tujuan berpacaran adalah pernikahan. Pacaran itu sama dengan dua kertas yang tepi-tepi kecilnya dilekatkan dengan lem satu sama lain. Jika putus, dua kertas tersebut dipisahkan. Jika putus beberapa kali, maka kertas tersebut akan rusak. Banyak rencana Allah yang rusak karena pacaran yang tidak benar. Idealnya, pacaran itu satu kali sampai menikah. Jika gagal hanya sekali mungkin rencana Allah tidak rusak karena sedikit cacatnya. Hal ini juga tergantung pada gaya berpacarannya.

V. KURIKULUM BERPACARAN

a. kurikulum Rohani

hubungan berpacaran dapat terus meningkat hanya jika firman Tuhan menjadi satu-satunya patokan. Meningkatkan hubungan lewat Firman Tuhan itu sangat berguna daripada lewat perkara-perkara jasmani (1Tim4:8). Setiap kali berhubungan, usahakan selalu membahas perkara-perkara rohani. Hal ini dapat meningkatkan hubungan, memperbaiki kesalahan, menumbuhkan kasih Ilahi (2Tim3:16).

Contoh praktis: mengirim sms rohani, sharing Firman Tuhan, prinsip hidup dalam Firman Tuhan, dll.

b. Kurikulum Sikon

berpacaran itu tidak luput dari yang namanya peristiwa. Setiap peristiwa yang terjadi pasti ada sesuatu yang Tuhan rencanakan (rom8:28), bahkan rambut dikelapapun Dia perhatikan (Mat10:30). Jadi, setiap peristiwa yang ada dapat menjadi pelajaran untuk meningkatkan hubungan berpacaran. Untuk itu, setiap ada peristiwa atau masalah apapun, seseorang harus tanya maksud Tuhan dibalik terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini mutlak perlu adanya saling nasehat satu sama lain (1Tim1:5).

Contoh praktis:

- Ada pasangan lain putus karena suatu hal, seseorang entah itu laki-laki atau perempuan dapat saling menasihati agar hal tersebut tidak menjadi batu sandungan dalam hubungan pacarannya yang menimbulkan perpecahan.

- Ada pasangan yang bertengkar sampai 1minggu. Hal ini dapat dijadikan pelajaran bahwa pertengkaran harus tidak boleh dibawa sampai besok (Ef4:26)

c. Kurikulum Jasmani

kurikulum ini menyangkut perkara-perkara jasmani dalam kehidupan sehari-hari, seperti warna kesukaan, makanan kesukaan, hobi, dll. Kurikulum ini tetap harus sesuai Firman Tuhan, tidak boleh keluar Firman Tuhan, contoh: gossip, menjelek-jelekan orang, dll. Meskipun kurikulum ini hanya mempunyai sedikit faedah (1Tim4:8), tetapi tetap perlu dilakukan untuk menambah sedikit hubungan karena kita masih dalam tubuh daging. Perkara-perkara jasmani yang netral masih boleh kita pakai, tetapi kita tetap harus percaya bahwa Firman Tuhan memberikan persentase yang terbesar dalam meningkatkan hubungan berpacaran.

Contoh praktis: memberikan hadiah kesukaan, bertanya tentang kesukaan pasangannya, bersenda gurau yang netral, dll.

d. Kurikulum gabungan

kurikulum ini menggabungkan perkara jasmani untuk dijadikan rohani. Contoh: waktu dalam keadaan memberikan hadiah kesukaan, kita dapat masukkan perkara rohani, seperti kasih Allah dalam berpacaran, dll.

VI. TINGKATAN HUBUNGAN DENGAN PASANGAN

a. Hubungan yang Sempurna

hubungan ini adalah hubungan dalam ruangan maha suci. Hubungan seperti ini tidak akan dapat rusak lagi, bahkan timbul bayangan perpecahan tidak ada, seperti hubungan Trinitas Allah (yak1:17). Tujuan berpacaran adalah pernikahan. Hubungan setelah menikah harus ditingkatkan sampai sempurna.

b. Hubungan yang Ideal

hubungan ini adalah hubungan dalam ruangan suci. Hubungan seperti ini sangat ideal karena ada pekerjaan Roh Kudus. Tali 3 lembar tidak akan mudah putus karena Roh Kudus sebagai pengikat pasangan (pengkh4:12). Hubungan dalam berpacaran dapat mencapai tingkatan ini.

c. Hubungan yang retak

hubungan ini adalah hubungan dalam tingkat halaman. Hubungan seperti ini dikatakan retak karena orang dalam tingkat ini masih menyala kedagingannya. Pasangan yang hubungannya masih muncul kedagingan ini retak dan pasti timbul banyak gesekan, pertengakaran, akhirnya timbul kasus yang aneh-aneh, seperti: break (istirahat dalam berpacaran selama beberapa waktu), putus-nyambung, dll.

d. Hubungan yang pecah

hubungan ini adalah hubungan dalam tingkat luar halaman. Hubungan yang retak karena tetap keras hati, akibatnya terjadi perpecahan, yaitu: putus hubungan.

VII. PUTUS PACARAN

Rencana Tuhan yang ideal itu adalah tidak putus. Seperti contoh sel sperma dan sel ovum yang sudah dipertemukan, tidak bisa pisah dan sel sperma mencari sel ovum yang lain. Demikian halnya berpacaran, idealnya adalah sekali berpacaran, langsung tembus di pernikahan. Orang yang putus hubungan, pasti ada sesuatu yang salah, yang pasti Tuhan tidak pernah salah. Bisa jadi karena Jenis jodohnya, Tanda-tanda yang belum digenapi, karakter jodohnya, kurikulumnya, atau hubungan yang retak, tetapi keras hati. Dalam berpacaran masih boleh putus hubungan karena pada waktu menikah, sudah tidak boleh cerai (Mat19:6). Tuhan mengendaki putus hubungan jika: Berbeda Prinsip iman, orang tua belum merestui, jodoh dari Iblis, berbeda aliran prinsip.

Dalam mengambil tindakan untuk putus, sebaiknya kita berkonsultasi dengan pemimpin rohani, entah itu ketua kaum muda, ketua KK, gembala sidang dll. Mereka pasti akan memberi nasehat yang terbaik. Jangan sekali-kali minta nasehat pada orang dunia atau teman yang belum sungguh-sungguh ikut Tuhan, nanti tersesat.

Kesimpulannya adalah sebelum mengambil keputusan untuk berpacaran, sebaiknya penuhi dahulu syarat-syaratnya, mulai dari BAB I sampai BAB VI. Dijamin pasti jadi indah. Lebih baik preventif daripada pengobatan.

VIII. JENIS PERANG DALAM PACARAN

a. Perang dari dalam

Perang ini adalah perang dalam menyatukan sifat-sifat yang berbeda. Untuk itu, diperlukan tingkat hubungan yang ideal agar selalu menang. Jika tidak, maka Iblis akan bekerja untuk mencerai-beraikan dan mengadudomba. Kurikulum juga harus diperhatikan dengan baik agar sifat yang berbeda itu dapat saling mempersatukan.

b. Perang dari Luar

perang ini adalah perang dengan arus dunia. Contoh: gaya pacaran orang dunia, trend pacaran, falsafah pacaran dari dunia, dll. Untuk itu, pasangan harus mempunyai pengertian Firman Tuhan yang kuat agar tidak terpengaruh oleh arus dunia yang salah dan menyesatkan. Tidak sedikit orang yang terpengaruh arus dunia, akhirnya hubungan pacaran menjadi salah dan menjauh dari Tuhan. Pasangan yang menjauh dari Tuhan akan rentan untuk putus (Mat12:30). Jika tidak, maka pacaran tidak disertai Tuhan, kalaupun menikah, pasti akan jauh dari Tuhan, hilang ditelan keduniawian.

Minggu, 02 Agustus 2009

Peningkatan Pembangunan Sampai Sempurna (Sistem Crescendo)

1Tawarikh 17, 22, 28, 29

I. Super Mega Proyek Allah yang Luar Biasa Dahsyat

Lahir Baru Dipimpin Roh Tirai
Orang berdosa =====> anak Allah =====> Putra Allah =====> Allah
Yoh1:12 Rom8:14(kjv) Yoh10:34

Pekerjaan kita adalah melahirkan allah-allah baru. Tidak ada pekerjaan di dunia yang seperti ini. Orang yang mau kerja dalam proyek ini, Tuhan beri fasilitas limpah. Bapak rohani adalah pelayanan yang luar biasa dengan hasil serta manfaat yang luar biasa. Oleh karena itu, Kerjakanlah sungguh-sungguh.

II. Daud Cinta Akan Rumah Tuhan (Maz69:10, 1Taw17:1, Maz27:4, Maz26:8, Maz84:11)
Daud ingin membuat Rumah Allah yang luar biasa dahsyat (1Taw22:5) dan dia membuat Rumah Tuhan untuk Tuhan (1Taw29:1) karena dia sangat cinta Tuhan.
Rumah Allah = kita, orang percaya (1Kor3:16)
Bapak Rohani harus membuat rumah Allah, yaitu anggota KK. Kita harus membuat Rumah Allah yang:
a. Luar Biasa dahsyat. Menumbuhkan jiwa sampai jadi Allah, yaitu Kristus (Mat5:48)
b. Dipersembahkan untuk Tuhan. Anggota KK harus dibuat layak dipersembahkan untuk Tuhan. Jangan sampai masuk gereja, tetapi tidak layak (Mat22:10-13). Tuhan sangat sedih dan kalau itu kesalahan kita, Tuhan akan tuntut (1Kor3:17, Yehz3:18,19).
Kedua hal di atas harus dibangun secara bersama-sama, tidak mungkin hanya salah satu saja (Yak2:10).

III. Bagian Kita dan Bukan Bagian Kita
a. Daud sudah bangun kerajaan Israel yang luar biasa kuat dan besar, tetapi untuk membangun rumah Tuhan, Daud tidak diijinkan (1Taw28:3). Jadi, ada bagian yang harus diserahkan pada orang lain.
• Segala sesuatu ada masanya (Pkh3:1).
Berapa tahun Tuhan pakai kita jadi ketua KK?Mungkin kita pindah KAP atau ke Umum
Berapa lama Tuhan beri umur pada kita?tidak ada yang bisa menebak umur manusia
Maka dari itu, selagi ada kesempatan, kita kerjakan sungguh bagian kita dan mempersiapkan untuk bagian pengganti kita. Tuhan sangat menginginkan ada peningkatan (Crescendo). Jangan sampai pengganti kita malah mengalami penurunan, jika itu karena kesalahan kita, Tuhan pasti tuntut.
Kita sebagai bapak rohani, bukan gembala upahan. Jadi, kita harus bertangung jawab pada domba-domba yang Tuhan berikan pada kita. Kita tidak boleh meninggalkan pelayanan kita tanpa pengganti yang tepat, sehingga berakibat terjadi penurunan. Tuhan akan tuntut orang yang tidak bertanggung jawab. Ilustrasi: tidak ada orang tua yang menyerahkan perusahaannya waktu anaknya belum siap karena bisa berakibat kehancuran. Demikian juga, kita tidak boleh pensiun dini sebelum pengganti kita siap untuk meneruskannya. Contoh: elia digantikan oleh elisa saat elisa sudah siap menerima kuasa Elia. Jadi, elia naik ke sorga, baru elisa menggantikan. Selama belum siap, elia masih mendampingi elisa.
Dari Daud ke Salomo ada peningkatan. Daud dapat mengokohkan kerajaan, tetapi Salomo dapat lebih mengokohkan kerajaan+membangun rumah Allah. Sayang di akhir hidupnya, Salomo menurun, sehingga anaknya mengalami penurunan, tetapi ini bukan kesalahan Daud karena Daud sudah melakukan yang terbaik. Rehabeam mengalami penurunan karena kesalahan Salomo.
b. Kita kerjakan bagian kita sungguh-sungguh, tumbuhkan jiwa-jiwa, bukan dengan kekuatan kita, tetapi dengan kuasa Allah. Kita hanya menabur dan menjaga, Tuhan yang menumbuhkan (1Kor3:6). Sebagai bapak rohani, kita harus berani KORBAN (waktu,perasaan, uang, tenaga, dll), tetapi Tuhan akan berkati kita (Maz126:5,6). Kita akan menerima pahala yang kekal di Sorga, serta berkat-berkat sebagai fasilitas di dunia.
c. Jiwa yang tumbuh, kita persiapkan jadi bapak Rohani, sehingga KK kita mengalami Crescendo dari waktu ke waktu sampai mencapai rencana kesempurnaan Allah. Jangan seperti salomo ke Rehabeam, jadilah Daud.

IV. Membangun Rumah Allah Global (Persekutuan Tubuh Kristus Global)
Jiwa yang kita tumbuhkan jadi batu hidup untuk pembangunan rumah Allah (1Pet2:5), masuk dalam rencana Allah. Jadi, bapak rohani ini adalah alat Tuhan untuk mempercepat rencana kedatangannya. Tuhan akan perlengkapi kita dengan pelayanan jabatan untuk membangun Rumah Allah global (Ef4:11,12). Dari gembala kecil keluar pelayanan jabatan, LUAR BIASA bukan!!

V. Kesimpulan
Setiap kita harus membangun rumah Allah. Jika tidak, Tuhan akan hukum dan tolak kita masuk sorga (Hag1:5-11). Orang yang tidak melakukan kehendak Tuhan, tidak akan masuk Sorga (Mat7:21-23).
Bangun rumah Allah dengan sistem Crescendo sampai rumah Allah global berdiri dan Tuhan Yesus datang mengangkat kita semua, bahkan ada yang jadi sempurna dan di Sorga kita menjadi Allah, menjadi satu dengan Trinitas Allah (Yoh17:22, 1Yoh1:3, Yoh10:34). KK terus meningkat. Hidup Crescendo!!!

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah
1Korintus3:9


Forum Pertanyaan...Saya akan menjawabnya.


ShoutMix chat widget