Kamis, 31 Desember 2009

“JOHAN (JODOH DALAM TUHAN)” PART-3

XVIII. PENDEKATAN YANG ALKITABIAH
Dalam zaman sekarang ini, kita sering mendengar istilah “pendekatan” yang dilakukan sebelum berpacaran. Istilah ini harus didefinisikan menurut Firman Tuhan. Pendekatan adalah Pengujian terhadap lawan jenis (1Tes5:21TL). Berpacaran adalah pernyataan cinta ilahi kita kepada pasangan yang kita kasihi. Jadi, kita membuktikan kita cinta pada pasangan kita dengan cara berpacaran. Mengapa memakai istilah cinta ilahi?karena cinta yang kita nyatakan adalah cinta ilahi, bukan cinta nafsu atau main-main saja. Jadi, istilah cinta dalam Firman Tuhan tidak sama dengan istilah dunia. Pernikahan adalah peneguhan cinta kita kepada pasangan kita dengan mempersatukan diri menjadi satu (1+1=1) di dalam Tuhan dan tidak bisa diceraikan oleh apapun juga(Mat19:6).

Image Hosted by ImageShack.us


Tahap yang paling awal adalah tahap pengujian, yaitu pendekatan. Jika kita ada perasaan cinta pada lawan jenis, jangan langsung dinyatakan, tetapi ujilah dahulu pasangan kita apakah dia jodoh dari Tuhan atau tidak. Jangan sampai kita salah memilih, sehingga terjadi hal-hal yang merugikan, bahkan terpaksa diputuskan. Pendekatan ini biasanya laki-laki yang mendahului, tetapi pihak perempuan yang didekati juga harus menguji laki-laki yang mendekatinya. Jadi, pendekatan ini dilakukan oleh kedua pihak. Pendekatan yang alkitabiah berbeda dengan pendekatan dunia. Orang dunia menggunakan cara-cara jasmani untuk memikat lawan jenis, seperti: memberikan hadiah, merayu, mulut gombal, dll, bahkan ada yang menggunakan hal-hal jahat, seperti uang, kuasa gelap, dll. Hal-hal ini tidak membuat pengujian menjadi valid karena kita tidak bisa mengetahui isi hati orang yang kita sukai, akhirnya pahit pada waktu berpacaran.
Kasus: ada wanita yang cinta laki-laki, pendekatan hanya sebentar (penulis tidak tahu waktu yang tepat) dengan pendekatan dunia. Akhirnya setelah berpacaran, ternyata laki-laki tersebut adalah laki-laki yang kasar. Akibatnya, pacaran penuh dengan tangisan dan hanya seumur jagung karena sering bertengkar.
Cara pendekatan yang alkitabiah adalah:
a. Mulailah dengan perkara-perkara rohani
Kita harus masuk dalam perkara rohani terlebih dahulu karena hal ini yang paling penting. Jika bagian ini tidak valid, maka jangan diteruskan (2Kor6:14). Kita harus uji apakah orang yang kita kasihi ini benar-benar cinta Tuhan dengan sungguh-sungguh atau hanya main-main. Banyak orang Kristen, tetapi belum tentu ada imanuel di dalam dirinya. Caranya adalah: kita bisa membicarakan tentang hal-hal rohani. Contohnya: memberi sms ayat, setiap kali bertemu selalu ada pembicaraan Firman Tuhan, pelayanan, di ajak ke gereja, dll. Setelah itu, kita melihat responnya. Jika keluar perkataan, misalnya “kamu kok selalu bicara Alkitab, bosan!”, “kok perginya selalu ke gereja, bosan!”, dll. Ini tanda bahwa orang yang kita kasihi tidak tahan diberi perkara-perkara rohani. Kita harus berpikir 2 kali apakah dia jodoh dari Tuhan. waktu pengujian bagian ini juga tidak sebentar, harus ada tenggang waktu untuk melihatnya karena mungkin bisa berpura-pura, iblis saja menyamar menjadi malaikat terang(2Kor11:14). Minta pimpinan Roh Kudus karena Dia akan membawa kepada segala kebenaran (Yoh16:13). Dia akan menyatakan yang tersembunyi (Luk12:3).
Mengapa harus memulai dengan perkara rohani?
• Ini adalah syarat mutlak mengetahui jodoh dalam Tuhan.
Allah pasti memberi jodoh yang terbaik karena Dia adalah Bapa yang baik (Mat7:11). Jadi, orang yang diberikan Allah bagi kita pasti adalah orang yang cinta Tuhan, sehingga menjadi pasangan yang seimbang(2Kor6:14) dan penolong yang sejodoh (Kej2:18).
• Untuk menghindari sakit hati/sedih jika ditolak
Memulai dengan perkara rohani mempunyai 2 keuntungan, yaitu dia menjadi senang dengan kita atau kita menjadi berkat karena membagi-bagi makanan (Mat25:45,46), istilahnya kita menjadi berkat bagi orang yang kita kasihi. Jadi, jika dia menolak cinta kita, maka kita tidak akan sakit hati karena kita masih bisa menjadi berkat, itu sudah CUKUP. Perkara rohani ini bukan PANCINGAN, tetapi ini ALKITABIAH. Pendekatan cara-cara dunia bisa berakhir dengan kesedihan, bahkan kekecewaan karena orang dunia hanya menyalurkan cinta saja, tetapi kita menyalurkan cinta serta berkat Kristus. Jadi, kita tidak akan sakit hati jika ditolak. Kita masih bisa menjadi teman, bahkan masih bisa menyalurkan berkat Kristus walaupun cinta kita ditolak. Ini bedanya dengan pendekatan dunia dengan pendekatan yang alkitabiah.
b. Lanjutkan dengan pencocokan sifat dan karakter
Jika orang yang kita kasihi masih kekanak-kanakan, emosi masih labil, dll, perlu berpikir 2 kali untuk menyatakan cinta. Jadi, pendekatan ini berguna untuk melihat sifat calon pasangan kita secara overall. Kita mempunyai Roh Kudus untuk membuka dan menunjukkan apa yang tersembunyi, sehingga kita tidak sampai salah jalan(Yoh16:13), asalkan kita mau dipimpin Roh. Kita tidak melakukan pendekatan secara buta, hanya memikirkan fisik luar, seperti orang dunia. Kita harus punya mata yang celik, sehingga bisa melihat dengan jelas pimpinan Roh Kudus.
c. Boleh diakhiri dengan perkara-perkara jasmani
Hal jasmani ini biasanya mencakup materi, uang, latar belakang orang tua, dll. Jangan melihat perkara jasmani ini dengan kacamata manusia, tetapi lihatlah dengan kacamata ilahi karena Tuhan tahu persis masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Jika memang yakin jodoh dari Tuhan, terimalah apa adanya tanpa melihat perkara jasmani ini karena kita tidak tahu masa depan, sedangkan Tuhan mengetahuinya(Yer29:11). Kita boleh melihat hal-hal jasmani, tetapi jangan menjadi patokan mutlak dan keharusan. Belajar dipimpin Roh Kudus.
Kasus1: ada orang laki-laki senang dengan perempuan yang kaya, tetapi dia seorang yang tidak kaya. Si perempuan mau menerima apa adanya karena mungkin si perempuan melihat laki-laki ini cinta Tuhan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Setelah menikah, Tuhan nyatakan kemuliaannya, laki-laki ini menjadi orang yang sangat kaya dan mempunyai harta yang banyak.
Kasus2: ada orang laki-laki(A) yang senang dengan perempuan. Dia bukan orang kaya dan dia menggunakan pendekatan dunia untuk memikat si perempuan, yaitu membawa mobil yang menunjukkan seolah-olah dia orang kaya. Ada laki-laki lain(B) yang juga miskin, tetapi tidak berbohong untuk memikat si perempuan. Si perempuan hanya melihat kekayaan saja akhirnya mau berpacaran dengan laki-laki(A). Setelah menikah, barulah tahu kalau laki-laki tersebut membohongi si perempuan, sedangkan laki-laki(B) ternyata menjadi orang sukses dan kaya.
Kasus3: ada laki-laki yang senang dengan perempuan. Dia bukan orang kaya, tetapi si perempuan mau menerima apa adanya karena laki-laki ini cinta Tuhan, bertanggung jawab, dll. Pada waktu menikah, mereka tetap hidup sederhana, tetapi keluarga ini sangat menikmati, penuh kasih, dll karena yang terpenting adalah Yesus, bukan Harta. Keluarga ini tidak pernah berkekurangan, hutang, dll karena Tuhan yang memberkati, bahkan akhirnya pelan-pelan bisa membeli mobil.

XIX. MANAJEMEN PENOLAKAN CINTA
Jika kita disenangi oleh lawan jenis, sedangkan kita tidak menyukainya, maka harus ada hal-hal yang dilakukan untuk menolaknya, yaitu:
- Jangan memberi harapan pada orang yang senang pada kita. Seringkali orang memberi harapan dengan cara masih sering menerima telepon, sering SMSan, memberi perhatian, menganggapi perhatian, dll. Hal ini akan membuat pahit dan menjadi batu sontohan(Rom2:24) pada akhirnya. Lebih baik “sakit” di awalnya daripada “pahit” pada akhirnya. Jika kita memang mau menguji terlebih dahulu, maka berilah batas dalam menganggapi. Ingat!lebih mudah mencabut tunas yang kecil daripada pohon yang besar.
- Tetap berteman dan tetap dapat menjalin kerja sama dalam pelayanan, dll. Jangan dijauhi, tetapi tetap bersikap biasa seperti tidak ada apa-apa.
- Jika dia menyatakan cinta pada kita, sedangkan kita tidak menyukainya, maka kita harus mengatakan dengan jujur dan dengan lembut hati(Ams15:1), minta kata-kata Roh Kudus agar tidak salah bicara dan membuat pecah hubungan pertemanan.

XX. HUBUNGAN PASANGAN DENGAN CALON MERTUA DAN SAUDARA
Dalam membina hubungan berpacaran, bagian ini seringkali diabaikan, sehingga dapat menyebabkan kepahitan pada akhirnya. Hubungan pasangan dengan calon mertua dan calon saudara itu sangat penting untuk mencapai hubungan berpacaran yang harmonis serta pernikahan yang kudus dan damai sejahtera. Pembinaan hubungan ini harus dimulai sejak masa pacaran karena untuk menumbuhkan cinta itu memakan waktu. Jadi, harus ditumbuhkan mulai sejak berpacaran.
Ada 3 bagian nasihat yang bisa kita responi, yaitu:
a. Bagian tentang pengajaran Firman Tuhan dan Keselamatan Mutlak
Bagian ini harus kita saring baik-baik. Jika kita dinasihati untuk mengubah pandangan iman, seperti pindah agama, ikut Ching Bing, dll, maka dengan tegas kita menolaknya walaupun ada resiko tidak direstui. Jangan takut tidak direstui karena Tuhan yang membela(Rom8:31). Hal ini sudah diterangkan pada Johan Part1 bagian II. Lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan keselamatan kekal(Mat16:26).
Jika kita dinasihati dengan pengajaran yang berbeda dengan pengajaran dari gereja kita, maka kita harus terangi dengan Firman Tuhan apakah pengajaran itu benar atau tidak. Tetap pegang pengajaran gereja kita (Rom16:17). Kita juga bisa berdiskusi dengan pemimpin rohani tentang perbedaan pengajaran ini. Jika pengajaran itu benar, maka bisa kita terapkan, tetapi jika pengajarannya salah, maka kita harus menolaknya dengan sharing bersama. Prinsipnya jangan berdebat (1Kor11:16), tetapi sharing. Jika mereka berkeras hati, maka kita juga jangan mengikuti pengajaran mereka walaupun ada resiko-resiko tertentu. Maka dari itu, dalam mencari jodoh, lebih baik keluarga berada dalam satu gereja agar pengajarannya tidak berlainan meskipun hal ini bukan merupakan hal yang mutlak dilakukan.
b. Bagian tentang perkara-perkara rohani
Bagian ini lebih mengarah ke sifat dan karakter. Jika kita dinasihati untuk mengubah sifat kita yang jelek, maka kita harus menurut karena yang bisa melihat kejelekan kita adalah orang lain (Mat7:1-5). Jangan keras hati(Ibr3:15) jika orang lain menegor kita. Itu adalah perkataan Tuhan agar kita berubah menjadi seperti Kristus. Ditegor itu sakit bagi daging, tetapi kita akan semakin dimurnikan menjadi seperti Kristus. Jika tegoran tersebut tidak benar, jangan kita marah, tetap sabar dan ampuni. Anggap saja kita diingatkan untuk tidak melakukan seperti yang dituduhkan. Jadi, apapun nasihatnya, kita terima dengan baik.
c. Bagian tentang perkara-perkara jasmani
Bagian ini lebih mengarah ke hal-hal fisik, seperti cara makan, cara berpakaian, cara bicara, dll. Setiap orang mempunyai pandangan tersediri tentang hal ini. Kita bisa mengikuti hal-hal yang netral ini asalkan tidak melanggar Firman Tuhan. alangkah indahnya jika kita menurut apa kata calon mertua kita karena tidak dosa, sehingga calon mertua kita senang dengan kita. Berusahalah untuk menurutinya dengan pimpinan Roh Kudus, Dia yang akan menyertai dan menolong kita.
Contoh: cara bicara yang sering memakai bahasa jawa ngoko. Sebaiknya kita mengubah untuk menyenangkan calon mertua. Bahasa ngoko tidak berdosa, tetapi jika hal tersebut bisa mendatangkan berkat, mengapa kita tidak melakukannya?
Contohlah paulus yang rela berbuat sesuatu untuk menjadi berkat walaupun sebenarnya tidak salah (1Kor8:13).
Ada nasehat dalam membina hubungan ini, yaitu Seringlah mengunjungi rumah pasangan kita (istilahnya: Apel). Orang yang sudah mengambil komitmen untuk berpacaran harus berani mendatangi rumah pasangannya dengan frekuensi yang teratur, misalnya seminggu 2 kali. Bagi laki-laki, ajaklah pasangan untuk berkunjung ke rumah, selain laki-laki berkunjung ke rumah perempuan. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendekatkan calon mertua dan calon saudara-saudara kepada pasangan kita, sehingga pasangan kita bisa mengetahui sifat masing-masing dan menumbuhkan cinta. Jika ada perasaan tidak senang, maka harus ada komunikasi yang baik. Kita harus aktif bertanya kepada orang tua kita dan saudara kita tentang pasangan kita, kejelekan dan kebaikannya. Demikian juga kita harus aktif bertanya pada pacar kita tentang keluarga kita. Jangan sampai perasaan tidak senang dibiarkan, ini dosa di mata Tuhan. jadi, kita harus membuang perasaan tidak senang ini.
Jika ada ketidaksenangan dari keluarga terhadap pasangan kita, maka kita WAJIB memberitahu kepada pasangan kita dengan pimpinan Roh Kudus dan dengan kasih (1Tim1:5). Kita tidak boleh langsung memarahi atau berkata-kata negatif kepada pasangan kita (1Tim5:22), nanti timbul pertengkaran. Kita sendiri jika mendapat nasehat atau tegoran dari keluarga pacar kita juga harus menerima dengan hati yang terbuka, mau dinasihati dan dibentuk, tetapi tetap pegang prinsip cara respon alkitabiah yang sudah diterangkan di atas. Contoh: saat makan malam, pasangan kita tidak menyilangkan sendok dan garpu setelah dia makan. Keluarga kita menganggap itu tidak sopan. Kita bisa memberitahu pasangan kita, tetapi tidak di depan keluarga agar tidak mempermalukan pasangan kita (Ams15:23). Jika kita yang mendapat tegoran ini, maka sebaiknya kita memperbaikinya karena ini termasuk bagian perkara jasmani yang tidak dosa. Jadi, respon kita harus mau berubah.
Jika ada ketidaksenangan dari pasangan kita terhadap keluarga kita, maka kita WAJIB memberitahu pasangan kita agar menerima apa adanya dan harus mau mengampuni. Kita masih bisa memberitahu keluarga, tetapi dengan pimpinan Roh Kudus agar tidak salah berkata-kata(Luk12:12). Perlu diingat!!Kita jangan menyangkutkan nama pasangan kita, nanti terjadi bisa memunculkan pertengkaran. Contoh: pasangan kita melihat orang tua kita emosinya tinggi. Kita bisa memberitahu mereka dengan membawa nama kita, misalnya “papa kok saya rasa emosinya tinggi ya, ayo diubah pa, Tuhan tidak senang dengan orang yang mudah marah”.
Jika ada ketidaksenangan kita terhadap keluarga pasangan kita, maka kita bisa memberitahu pasangan kita dengan lemah lembut(Ams15:1), minta kata-kata dari Roh Kudus (Luk12:12), dan harus mau mengampuni. Jangan sampai kata-kata kita salah, tetapi sampaikan di waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan hanya saat berdua dengan pasangan kita(Ams15:23), sehingga hanya kita dan pasangan kita saja yang tahu(Mat18:15). Diharapkan kita bisa membina hubungan dengan keluarga pasangan kita dengan baik dan harmonis, sehingga saat menikah sudah tidak terlalu banyak konflik. Kita harus mau mengampuni kekurangan keluarga pasangan kita.

XXI. PERSIAPAN SEBELUM PERNIKAHAN
Seperti yang sudah sering dikatakan sebelumnya, pacaran itu tujuannya adalah menikah. Jadi, kita harus berpikir persiapan pernikahan sejak kita mulai menyatakan cinta kita kepada pasangan kita. Bagi laki-laki, hal ini menjadi tanggung jawab yang besar daripada perempuan walaupun perempuan tetap juga harus membantu laki-laki dalam mempersiapkan pernikahan karena perempuan diciptakan sebagai penolong yang sejodoh (Kej2:18TL). Maka dari itu, pacaran bukan ajang main-main, tetapi banyak hal yang harus dipikirkan mulai hari pertama berpacaran. Adapun persiapan yang harus dilakukan adalah:
a. Persiapan Jasmani ==> Manajemen uang (Ams24:27)
Persiapan jasmani ini menjadi pemikiran yang cukup serius, tetapi tetap dahulukan kerajaan Allah dan kebenarannya, maka kita tidak perlu kuatir akan hal ini karena Tuhan akan memelihara kita (mat6:25-34). Kita memerlukan manajemen uang untuk mempersiapkan pernikahan. Prinsipnya di Lukas 14:28, yaitu harus ada perhitungan yang jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen uang, yaitu:
- Harus bisa berpada (1Tim6:8TL)
Kita harus bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Jangan bertuhankan perut(Fil3:19) atau terikat dengan dunia ini, seperti fashion, mobil, trend, dll (1Kor7:31). Orang yang tidak bisa berpada, maka tidak bisa melakukan manajemen uang dengan baik. Ada uang, langsung dihabiskan. Kita yang sudah berpacaran, harus berpikir panjang. Kita sudah tidak boleh berpikir seperti orang yang masih bujang. Jika ada uang lebih, memuaskan keinginan masih tidak apa-apa, tetapi jika uang sudah cukup, jangan mengambil uang tabungan, sehingga tidak ada yang ditabung. Selain itu, jangan ingin pernikahan mewah jika memang uang tidak cukup, bahkan tidak pestapun tidak masalah jika memang sangat terpaksa tidak ada uang untuk pesta. Jangan sampai kita menikah dengan berhutang, Ini bukan berpada.
- Tidak perlu kuatir (Mat6:34)
Jangan kuatir jika gaji kita masih sedikit. Tuhan sanggup melipatgandakan asal kita mendahulukan Tuhan(Mat6:33). Banyak orang kuatir bahwa mereka akan kesulitan untuk menikah karena gajinya yang sedikit. Tuhan tahu waktu yang tepat dimana kita bisa menikah karena Tuhan menghitung rambut di kepala kita dengan teliti(Mat10:30). Pokoknya kita harus bekerja dengan keras dan tanggung jawb, nanti jika sudah waktunya tiba, maka segala persiapan akan Tuhan cukupi(Rom8:32). Orang yang kuatir itu tidak percaya kuasa Allah, sehingga pekerjaan Allah tidak bisa nampak.
- Dipimpin Roh (Yoh14:17,26, Yoh16:13,15, Gal5:25)
Roh Kudus adalah manajer keuangan yang sempurna. Jika kita dituntun olehNya, maka keuangan kita akan dibuat efektif dan efisien. Barang-barang yang tidak berguna untuk dibeli, Roh Kudus bisa ingatkan, sehingga tidak salah membeli. Disamping itu, Roh Kudus bisa menunjukkan sumber-sumber yang bisa menghasilkan uang (pekerjaan yang tepat, proyek-proyek yang tepat, dll). Oleh karena itu, belajar taat dan dipimpin Roh Kudus, Dialah Allah pribadi yang menyertai kita.

Rumus yang dipakai dalam manajemen uang:
Image Hosted by ImageShack.us
untuk menghitung nilai masa depan dari masa sekarang (Rumus 1.1)
Keterangan:
F = nilai uang di akhir periode ke-n
P = nilai mata uang sekarang
n = jumlah periode
i = tingkat suku bunga

Image Hosted by ImageShack.us
untuk menghitung tabungan tiap periode jika menginginkan suatu nilai di masa depan (Rumus 1.2)
Keterangan:
A = nilai uang yang harus ditabung pada tiap periode sampai periode ke-n
F = nilai uang di akhir periode ke-n

Langkah-langkah manajemen uang:
1. Tentukan semua biaya pernikahan yang akan dikeluarkan dengan menggunakan patokan harga saat ini.
Hal ini harus ada perhitungan yang jelas dan teliti agar didapatkan suatu nilai yang tepat, sehingga bisa direncanakan kapan waktu yang tepat untuk menikah. Biaya pernikahan meliputi:
- Biaya lamaran (hal ini bisa dihitung secara terpisah dengan langkah-langkah ini)
- Biaya pesta pernikahan (ini termasuk mungkin biaya Event Organizer, tukang foto, kartu undangan, tart, gedung, dll)
Ada orang yang ingin pesta besar-besaran, tetapi ada yang ingin sederhana saja, bahkan tidak perlu pesta, hanya catatan sipil dan pemberkatan di gereja saja.
- Biaya baju pengantin/kebutuhan sandang (ini juga termasuk mungkin biaya sewa mobil, baju, sepatu, dll)
Ada orang yang ingin pakaian pernikahannya mewah, tetapi ada yang sederhana.
- Biaya rumah/kebutuhan papan.
Ada orang yang ingin kontrak, ada yang ingin mencicil rumah dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), ada yang ikut orang tua.
Jika kontrak, maka dimasukkan biaya sewa tiap bulan selama ±3 bulan. Jika Kredit, maka dimasukkan biaya cicilan selama ±3 bulan. Kita harus memasukkan biaya sewa/kredit selama ±3 bulan untuk berjaga-jaga agar mempunyai cadangan uang jika terjadi apa-apa diawal pernikahan, misalnya biaya rumah tangga yang membengkak, dll. Jika membeli tunai, maka langsung dimasukkan total harga rumah. Prinsipnya tetap jangan kuatir, tetapi ini hanya berjaga-jaga sesuai kapasitas kita. Tuhan memberi kita otak untuk berpikir. Kita bisa bertanya Tuhan tentang berapa bulan kita harus menyimpan uang rumah ini karena Dia tahu ukuran yang tepat, tidak meleset sedikitpun.
- Kebutuhan pangan saat menjadi suami istri
Ini harus diperhatikan, mungkin minimal ±6 bulan ke depan sudah ada simpanan uang untuk berjaga-jaga. Prinsipnya sama dengan kebutuhan papan.
2. Tentukan total gaji, baik itu pihak laki-laki, maupun pihak perempuan. Jika laki-laki mau membiayai semuanya, maka tidak perlu disertakan gaji dari pihak perempuan. Gaji tersebut harus disisihkan setiap bulan menjadi tabungan aktual Hal ini dilakukan untuk membandingkan dengan tabungan harapan.
Ini menjadi ukuran mutlak dalam persiapan pernikahan. Oleh karena itu, saat pertama kali berpacaran, kita harus dapat mengelola uang dengan baik agar tidak berat di akhirnya.
3. Pakai rumus 1.1 untuk menghitung total pengeluaran di masa yang akan datang.
Simbol i diisi dengan tingkat inflasi (asumsi inflasi tidak berubah dari waktu ke waktu)
Simbol n diisi lama berpacaran sampai waktu mau menikah
Simbol P diisi dengan nilai pada langkah ke-1
4. Pakai rumus 1.2 untuk menghitung besar uang yang minimal seharusnya ditabung pada tiap tahunnya (tabungan harapan tiap tahun)
5. Pakai rumus 1.2 untuk menghitung besar uang yang minimal seharusnya ditabung pada tiap bulannya (tabungan harapan tiap bulan)
6. Membandingkan tabungan aktual pada langkah ke-2 dengan tabungan harapan pada langkah ke-5.
Jika terjadi perbedaan, maka waktu pernikahannya bisa diundur atau dimajukan, sehingga terjadi kecocokan dalam tabungan aktual dengan tabungan harapan. Kita bisa memainkan nilai n untuk membuat keputusan.

Contoh:
1. Total Pengeluaran
Kualitas pesta
Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

Keterangan: harga-harga di atas adalah perkiraan saja.
2. Total tabungan/bulan aktual
Total gaji/bulan laki-laki= Rp2.500.000
Total gaji/bulan perempuan= Rp 2.500.000
Total pendapatan=Rp5.000.000
Total yang di tabung masing-masing Rp1.750.000, jadi total keduanya Rp3.500.000
*Asumsi suami istri bekerja dengan gaji yang diasumsikan juga sama.

3. Jika kita ingin menikah 6 tahun lagi, maka kita memerlukan uang sebesar
Asumsi tingkat inflasi 8%/tahun tidak berubah.
Image Hosted by ImageShack.us
= Rp194.233.418
4. Uang yang harus ditabung tiap tahunnya adalah Image Hosted by ImageShack.us
= Rp23.934.553
*Asumsi Suku bunga bank ±12% / tahun

5. Uang yang harus ditabung tiap bulannya adalah Image Hosted by ImageShack.us
=Rp1.887.211
*Suku bunga bank ±12% / tahun = 1% / bulan

6. Perbandingan tabungan aktual dengan tabungan harapan masih lebih besar tabungan aktual, maka kita layak menikah 6 tahun lagi sejak memutuskan untuk berpacaran. Rp3.500.000 > Rp1.887.211

Kita tentu menyadari bahwa ini tidak bisa dilakukan dengan mulus seperti perhitungan di atas kertas, pasti terjadi fluktuasi, apalagi jika pemasukan kita tidak tetap, tetapi hal ini bisa menjadi patokan kita dalam mempersiapkan pernikahan.

b. Persiapan Rohani
Hal ini juga menjadi hal yang sama pentingnya, bahkan ini menjadi kunci kesiapan pernikahan. Bagi Tuhan, uang dalam pernikahan tidak sulit sama sekali. Dia sanggup memberi dengan seketika. Contohnya Israel waktu keluar dari tanah mesir. Saat mereka sudah siap, maka kebutuhan jasmani (emas, perak, dll) diberi Tuhan seketika dengan sangat banyaknya (Kel12:35,36) walaupun tetap kita harus bekerja keras dan tidak boleh malas (1Tes3:10). Hal-hal apa yang harus dipersiapkan dari segi-segi rohani:
- Siap menjadi 1+1 = 1
Ini pokok yang penting, yaitu kemauan dan kesiapan menjadi satu dan tidak boleh dipisahkan oleh apapun(Mat19:6). Ini berarti bahwa suami menjadi kepala dan istri menjadi tubuh(Ef5:23). Jadi, istri harus mau tunduk dan hormat pada suami(Ef5:22), sedangkan suami harus mengasihi istri seperti mengasihi tubuhnya sendiri(Ef5:25,28,29). Segala harta, dll termasuk orang tua harus menjadi satu. Orang tua laki-laki juga adalah orang tua perempuan, begitu juga sebaliknya. Jadi, harus ada cinta seperti mencintai orang tua sendiri sebagaimanapun jeleknya orang tua pasangan kita.
- Siap menjadi Bapak dan Ibu
Orang yang sudah menikah harus siap menjadi bapak atau ibu jika dikaruniai anak. Mereka bertanggung jawab untuk mendidik anak agar menjadi suatu keturunan ilahi(Mal2:15), yaitu anak-anak yang cinta Tuhan, sehingga menjadi penghuni sorga. Jangan seperti ahli taurat yang mencari pengikut, tetapi dijadikan penghuni neraka yang dua kali lebih jahat dari dirinya (Mat23:15). Tuhan akan hukum orang tua yang tidak bertanggung jawab, seperti imam eli(1Sam2:29-30).
- Kematangan karakter dan tabiat, seperti tanggung jawab, disiplin, rajin, dll.
Sifat-sifat Kristus harus kita matangkan agar pernikahan menjadi kesukaan, bukan lembah air mata. Jika kerohanian sudah matang, maka masalah apapun yang menghantam bahtera pernikahan, maka kita akan bisa mengatasinya dengan baik bersama Tuhan, tidak akan sampai merusak pernikahan sebagai akibat tabiat kita yang tidak baik. Memang mungkin tidak bisa sempurna, tetapi kita berusaha untuk menjadi seperti Kristus. Laki-laki harus memiliki rohani yang matang agar menjadi berkat dalam Rumah tangga(Maz128:1-6). Demikian juga perempuan harus memiliki rohani yang matang juga, seperti setia, rajin, tunduk, mulutnya baik, dll agar menjadi berkat bagi keluarganya (Ams31:10-31). Kita bisa berbicara berdua tentang hal ini. Jika memang kita berdua merasa sudah matang secara rohani, maka kita bisa siap menikah. Hanya kita yang bisa merasakan kematangan ini. Roh Kudus akan menuntun kita. Jadi, belajar taat dipimpin Roh Kudus(Gal5:25).

XXII. KESIMPULAN
Pernikahan yang Kudus dimulai dari pacaran yang kudus. Pacaran yang kudus dimulai dari pendekatan yang kudus. Pendekatan yang kudus dimulai dari pertemanan yang kudus. Pertemanan yang kudus dimulai dari hidup yang kudus. Jangan pernah meremehkan hidup yang kudus. Seringkali orang berpikir bahwa nanti jika sudah menikah baru hidup kudus, orang itu akan terlambat, pernikahannyapun tidak akan kudus. Jangan terburu-buru mencari jodoh, tetapi milikilah hidup yang indah dan berkenan dengan Tuhan, maka Jodoh dalam Tuhan akan kita dapatkan(Maz1:1-3). Tuhan memberkati.


Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
1Korintus 2:9

Selasa, 22 Desember 2009

PELAYANAN JIWA-JIWA PRIORITAS HIDUP NOMOR 2

I. Pelayanan Jiwa-jiwa = Pelayanan Kasih
Pelayanan jiwa-jiwa disingkat PJ adalah prinsip dari segala pelayanan. Hal ini dapat di lihat di 2Korintus 8:5 dan Matius 22:37-40. Tuhan melihat manusia sebagai sesuatu yang sangat berharga (Maz8:5-7), bahkan lebih berharga dari hidupNya (Yoh3:16, Mat20:28). Alkitab, dunia diciptakan karena kecintaan Tuhan akan manusia. Itulah yang ingin Dia salurkan pada kita anak-anakNya. Tanpa KASIH, orang tidak akan bisa melakukan pelayanan jiwa-jiwa.
Pelayanan jiwa-jiwa itu mengacu pada 3 angka kedatangan Tuhan, yaitu:
1. Seluruh dunia mendengar injil genap (Matius24:14) ==> bersaksi
2. Jumlah yang selamat genap (Roma11:25TL) ==> Memenangkan jiwa
3. 144.000 jumlah orang yang sempurna genap (Wahyu14:1) ==> Membimbing Jiwa-jiwa
Pelayanan jiwa-jiwa ini sangat mudah, tinggal mengerjakan 3 angka di atas. Tuhan yang Maha Kuasa akan selalu menyertai kita (Mat28:18-20). Tuhan hanya mau kerja sama dengan orang yang melakukan pelayanan jiwa-jiwa. Fasilitas apapun akan diberikan asal untuk melakukan pelayanan jiwa-jiwa. Hanya pelayanan jiwa-jiwa yang dihitung pahalanya dan akan mengikut sampai ke sorga.
Segala pelayanan harus dijadikan pelayanan jiwa-jiwa, misalnya: Usher, Musik, Singer, songleader, Doa, dll jika mau dihitung Tuhan sebagai pahala, jika tidak, maka pelayanan kita tidak diperkenan Tuhan (INGAT Mat7:21-23). Pelayanan jiwa sekecil apapun pasti Tuhan catat (Mat10:42). Jadi, sangat mudah sekali jika kita mau (Yes6:8). Jangan rajin ke gereja, tetapi tidak masuk ke sorga, sia-sialah semua jerih payah kita.
Pelayanan jiwa ini akan menumbuhkan kita semakin seperti Kristus karena prinsip dasarnya adalah kasih. Dengan pelayanan jiwa ini, hidup kita akan semakin berarti dan kerohanian tumbuh dengan baik karena tidak mungkin 3 angka bisa dikerjakan jika hidup kita tidak benar (Rom2:24). Jadi, jika kita rindu melakukan pelayanan jiwa ini, maka rohani kita akan tumbuh dengan cepat. Tuhan yang akan memberi kita kekuatan (Fil4:13).
Contoh pelayanan jiwa: anu seorang Worship leader. Sebelum pelayanan dia bersaksi atas berkat Tuhan, bahkan dia berhasil memenangkan jiwa dan dia suka menolong, menasihati, ramah pada teman-temannya. Dia juga mempersiapkan pelayanannya dengan sungguh-sungguh, seperti berdoa, baca Alkitab, jaga kekudusan,dll. Alhasil, pelayanannya menjadi berkat. Sesudahnyapun dia masih melakukan hal-hal di atas. Inilah pelayanan Worship leader yang dijadikan pelayanan jiwa-jiwa. Allah tidak menghitung banyak pelayanan kita, tetapi Dia menghitung banyak pelayanan yang diubah jadi PJ.
Seringkali kita berdoa meminta urapan Tuhan, tetapi Tuhan akan bertanya kembali “buat apa urapan yang AKU berikan nanti?” Tuhan akan memberikan urapan, fasilitas pada kita jika kita menyertakan tujuan kita meminta hal tersebut yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ilustrasi: anak dengan ayahnya pergi jalan-jalan. Anak meminta uang pada ayahnya, dia hanya meminta uang tanpa menyertakan tujuan dia meminta. Ayahnya pasti berkata “ nak, buat apa kamu minta uang?ayah pasti akan memberi uang padamu, tetapi buat apa?”. Anak menjawab ayahnya bahwa dia minta uang untuk membeli pistol polisi. Otomatis ayahnya tidak akan memberi uang pada anaknya karena permintaannya tidak sesuai dengan kehendak ayahnya. Jika anak meminta uang untuk membeli baju, buku pelajaran, dll. Ayahnya PASTI akan memberikan uang pada anaknya karena permintaannya untuk kebutuhan anaknya dan sesuai dengan kehendak ayahnya. Demikian juga Tuhan, jika kita meminta urapan, dll tanpa ada tujuan yang jelas, maka DIA tidak akan memberikan pada kita. Jika kita minta urapan, dll untuk pelayanan jiwa-jiwa, PASTI TUHAN MEMBERI urapan, dll dengan tanpa batas. Ingat! Tuhan mengetahui hati dan pikiran kita. Jika kita meminta urapan untuk pelayanan jiwa hanya dimulut saja, tanpa ada perbuatan nyata, maka DIA juga tidak akan memberikannya.

II. Prioritas Hidup Nomor 2
Ayat 2korintus8:5 tidak menyebut “...pertama-tama kepada Allah, kemudian Keluarga, karir, jodoh, dll”, hukum yang keduapun juga bukan keluarga, karir, dll. Semuanya mengarah pada jiwa-jiwa. Maka dari itu, Tuhan ingin prioritas no-1 adalah DIA dan prioritas no-2 adalah JIWA-JIWA. Banyak orang yang undur, rohani tidak tumbuh, tidak berbuah, dll karena prioritasnya yang salah. Jadikan pelayanan jiwa-jiwa sebagai prioritas hidup kita yang kedua, maka sudah dipastikan kita akan sampai di sorga dan sangat mulia di sana.

III. Kesimpulan
Orang yang mencintai Tuhan dan mau menuruti perintahNya pasti orang tersebut akan mencintai jiwa-jiwa dengan melakukan pelayanan jiwa-jiwa (1Yoh5:2). Jika pelayanan kita tidak diubah menjadi pelayanan jiwa-jiwa, maka pelayanan kita akan sia-sia dan tidak ada pahalanya. Tuhan akan mem-filter setiap hidup kita, jika apa yang kita lakukan sia-sia, maka tidak akan dihitung, malah harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman (Mat12:36).


TIPS MENGELOLA WAKTU 15 MENIT DALAM PERSEKUTUAN KELOMPOK KECIL

I. PRINSIP
Dalam memimpin kelompok kecil, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri, seperti kemampuan bicara, pernah ikut organisasi OSIS, HIMA, BEM, jadi public relation, dll. Prinsip mempimpin KK sangat jauh berbeda dari mempimpin organisasi dunia karena organisasi dunia hanya memimpin apa yang nampak secara luar, yaitu perkara-perkara jasmani saja, tetapi pemimpin kelompok kecil itu memimpin lebih ke perkara-perkara rohani. Kemampuan jasmani hanya memiliki sedikit faedah (1Tim4:8) karena kemampuan jasmani tidak bisa masuk ke perkara rohani (1Kor2:14,15), sedangkan kemampuan rohani bisa masuk ke perkara rohani juga jasmani.
Kita tidak hanya mempimpin manusia, tetapi juga perang melawan penguasa jahat di udara(ef6:12). Jadi, kita mutlak perlu kuasa Allah untuk dapat mengelola persekutuan KK. Jika tidak, maka jiwa-jiwa tidak akan mengerti, bahkan akan TERTUTUP pada kita. Mereka akan bosan, dll. jikalaupun mereka senang, mungkin kita pintar bergurau, dll, tetapi mereka tidak mendapat kepuasan jiwa, hanya senang secara lahiriah, kepuasan batinnya tidak ada, masalah mereka tetap ada. Jadi, kita harus memakai kuasa Allah dalam menangani kelompok kecil.
Dalam persekutuan, kita bukan seorang PENCARI BERITA, tetapi seorang DOKTER untuk membantu mengobati masalah jiwa-jiwa. Jadi, DILARANG:
a. Memaksa ingin tahu keadaan jiwa-jiwa. Jika mereka tidak mau cerita, jangan dipaksa. Cukup Doakan saja. Roh Kudus tahu persis masalah jiwa-jiwa (Rom8:26). Jadi, Dia yang bekerja, bukan kita dan kita akan melihat kemuliaan Allah dinyatakan.
b. Mewartaberitakan ke orang lain (ams25:9). Kita harus bisa menjaga rahasia jiwa-jiwa. Jika mereka yang ingin membukanya, maka itu terserah mereka, tetapi kita tidak menceritakan ke orang lain. Jika kita ingin masalah orang itu sebagai contoh, maka harus memakai nama samaran yang benar-benar tidak ada yang tahu, jangan mendekati keaslian namanya, sehingga orang lain dapat menebaknya. Dosa besar dan itu dapat menjadi batu sandungan bagi orang itu, sehingga mereka kecewa dan marah pada kita (ams25:10).

II. Bagaimana teknik bicara itu dilatih?
Hal ini sangat mudah, yaitu dengan ROH KUDUS karena DIA yang akan memberi kata-kata pada kita (Mark13:11, luk11:12), sehingga kata-kata kita tepat sasaran
Mengapa ada orang yang tidak bisa bicara? Ada beberapa sebab, yaitu:
a. Ada Dosa. Kara-kata Roh Kudus tidak bisa kita dengar jika ada dosa (yes59:1-2), sehingga membuat kita bingung mau bicara apa, atau membuat kita tegang, asal bicara, dll.
b. Tidak mengerti (hos4:6, mark12:24). Orang yang bodoh atau tidak mengerti bahwa Roh Kudus sanggup memberi kata-kata pasti akan bingung mau berkata apa. Jadi, pergunakan Roh Kudus untuk bicara. Jangan pakai kekuatan sendiri, pasti gagal. Jikalaupun berhasil, itu hanya secara lahiriah, secara rohani tidak berdampak apa-apa.
c. Kurang persiapan. Orang yang kurang persiapan pasti tidak bisa berbicara dengan baik. Persiapan harus matang. Catat apa yang mau kita sampaikan selama 15 menit. Cek waktunya, apakah lebih atau kurang. Jika persiapan matang, maka kita tampil pasti akan jadi baik, tetapi tetap harap Roh Kudus, berdoa, jika perlu puasa.
Kepelatihan secara dunia itu hanya berfaedah sedikit (1tim4:8). Roh Kudus yang menjadi kuncinya. Buktinya adalah petrus orang yang tidak terpelajar, tetapi bisa berbicara dan 3000 jiwa selamat (Kis4:13). Jadi, tanpa perlu belajar teknik bicara duniapun kita bisa membuat perkara yang DAHSYAT jika ada Roh Kudus. Teknik dunia yang baik tidak salah, tetapi jangan dijadikan pegangan atau tumpuan kita, Roh Kudus kuncinya.

III. Isi selama 15 Menit
Kita harus memasukkan perkara-perkara rohani dalam waktu 15 menit. Hal ini memang cukup sulit. Oleh karena itu, kita perlu dipimpin Roh agar kita bisa bicara efektif dan efisien, sehingga jiwa-jiwa diberkati. Dibawah ini adalah contoh isi persekutuan KK secara garis besar, kita harus menambahinya sesuai pimpinan Roh Kudus.
a. Beri kata-kata dari Allah. Mungkin waktu kita ALPET atau berdoa, terkadang Tuhan bicara agar kita sampaikan ke jiwa-jiwa. Porsi ini jangan terlalu banyak karena persekutuan ini tujuannya adalah jiwa-jiwa bisa terbuka pada kita, sehingga kita bisa membantu menumbuhkan kerohanian mereka. Seiring kali Tuhan juga beri marifat, sehingga kita tahu masalah mereka tanpa mereka cerita. Hal ini tetap harus dijaga, kita harus punya kesabaran ilahi. Jika Tuhan belum suruh beritahu, jangan beritahu. Tindakan kita harus tepat sesuai pimpinan Roh Kudus, seperti Tuhan Yesus (Yoh8:1-11).
b. Beri kesempatan untuk mereka bertanya Firman Tuhan, kesaksian hidup, menceritakan masalah, dll. kita harus suka Firman Tuhan agar bisa menjawab dengan benar. Jika kita tidak tahu jawabannya, jangan asal menjawab, tetapi tanyakan ke pimpinan yang di atas kita.
c. Beri kesempatan untuk mereka minta bantuan doa.
d. Kita bisa berdoa dengan bergandengan tangan (tidak mutlak).
e. Dalam berdoa, kita bisa ambil alih seluruh doa, tetapi bisa juga dengan saling mendoakan.
f. Informasi-informasi dari gereja, seperti dorongan untuk cari jiwa di natal, camp, KKR, dll. Jadi, persekutuan ini bisa memasukkan program-program gereja dengan lebih efektif karena ruang lingkupnya kecil. Jika mereka ada ide atau tidak setuju, maka kita bisa sharing bersama untuk pertumbuhan gereja.
g. Ice breaker (tidak mutlak, hanya tambahan). Hal ini porsinya harus sangat kecil, tetap lebih pentig 6 poin di atas.

IV. Penutup
Setiap orang bisa mengelola persekutuan KK yang hanya 15 menit dengan bantuan mutlak Roh Kudus, bukan sesuatu dari dunia. Seringkali setiap orang akan berbeda dalam berbicara karena Roh Kudus itu seperti angin, Dia akan memimpin ke hal-hal yang kita tidak sangka (Yoh3:8). Jadi, kita harus belajar dipimpin Roh. Milikilah kesaksian hidup yang baik agar kita tidak menjadi batu sontohan (rom2:24). Selamat mencoba. Tuhan memberkati.

Jumat, 18 Desember 2009

PERTUMBUHAN HIPERBOLIK

I. Apa itu pertumbuhan Hiperbolik
Hiperbolik adalah suatu bentuk polynomial berpangkat tiga (x^3). Bentuk ini memiliki kurva yang lebih lengkung daripada bentuk kuadratik. Tuhan sangat merindukan percepatan pertumbuhan seperti ini. Apa saudara mau?(renungkanlah). Tuhan sanggup membuat percepatan pertumbuhan hiperbolik karena Tuhan Yesus telah mengalaminya hanya dalam 33.5 tahun dapat menjadi sempurna. Dia memberi teladan bagi kita agar kita berbuat seperti yang Dia perbuat (Yohanes 13:15). Saat ini fasilitas yang Tuhan sediakan sangat limpah, pembukaan Firman Tuhan dan Roh Kudus dicurahkan dengan luar biasa. Maka dari itu, Tuhan Yesus berani merekomendasikan bahwa kita akan sanggup berbuat lebih dahsyat dari Dia (Yoh14:12). Jadi, tidak sulit melakukan pertumbuhan hiperbolik.
Contoh: jika dalam 3 bulan tumbuh 1 sifat Kristus, maka dalam 1 tahun ada 4kali pertumbuhan, berarti 4^3=64 sifat tumbuh. Jika dalam 3 tahun, berarti 12^3=1728 sifat tumbuh. Andaikata 2 bulanan tumbuh 1 sifat, maka bayangkan sendiri percepatannya! Oleh karena itu, minggu ke-70 daniel 3.5 tahun pertama banyak orang tumbuh sangat cepat, bahkan jadi sempurna karena pertumbuhan hiperbolik ini. Rindukan pertumbuhan sampai level hiperbolik ini.


Gambar Grafik Hiperbolik


Gambar Grafik Kuadratik


Gambar Grafik Linear


Gambar Grafik Menurun

II. Daud Melakukan Pertumbuhan Hiperbolik
Daud adalah seorang yang paling berkenan di hati Tuhan (Kis13:22). Sejak kecil pertumbuhannya sangat pesat, sehingga dia diurapi menjadi raja waktu masih sangat muda. Daud adalah satu-satunya raja yang selalu bertanya-tanya pada Tuhan secara langsung dan Tuhan menjawabnya (1Sam23:2). Hal ini dapat dilakukan oleh orang yang pertumbuhan rohaninya sangat tinggi karena waktu masih kanak-kanak, seseorang cenderung berontak dan tidak mau diatur, tetapi setelah dewasa, seseorang akan diikat dan mau dibawa Roh Kudus ke tempat yang mungkin tidak dikehendakinya (Yoh21:18). Apa rahasianya? Gembala Kecil.

III. Gembala Kecil
1Sam17:28(KJV) mengatakan bahwa daud menggembalakan domba yang sedikit jumlahnya. Hal ini berarti daud menjadi gembala kecil. Bukan gembala besar. Gembala besar adalah sebuah jabatan dari Tuhan(Ef4:11), tetapi gembala kecil bisa dan harus dilakukan oelh siapa saja, malah jabatan gembala besar (atau yang lain) lahir dari gembala kecil. Tugasnya hanya menjadi berkat lewat kesaksian hidup, menasihati, mendidik, mendoakan jiwa-jiwa sampai mereka tumbuh menjadi seperti Kristus.

IV. Mengapa Gembala Kecil adalah kunci Pertumbuhan Hiperbolik
Daud sudah biasa berperang melawan singa dan beruang(1Sam17:34,35). Jadi, daud dilatih Tuhan untuk berperang melawan goliat dari gembala kecil (Maz18:34, 144:1). Gembala kecil ini membentuk pertumbuhan karakter yang cepat karena akan ada banyak gesekan antara gembala dan domba. Sifat domba yang jelek itu menggesek sifat gembala, sehingga gembala akan semakin murni. Jadi, dia bisa membimbing dan menumbuhkan domba-dombanya. Misalnya, domba memiliki sifat pemarah. Sifat ini akan menggesek gembala untuk menjadi orang sabar, sehingga dia bisa menolong dombanya karena gembala yang baik harus dapat menjadi teladan bagi domba-dombanya (1Kor11:1). Jadi, Firman Tuhan seperti pedang bermata dua (Ibr4:12) akan memurnikan sifat domba maupun gembalanya. Ini prinsip dalam gembala kecil.

V. Keuntungan Pertumbuhan Hiperbolik
a. Terjadi kelimpahan rohani dan jasmani (Mat13:12). Makin berbuah, makin diberi kuasa, urapan, dan berkat yang tidak terbatas, seperti Putra Manusia Yesus.
b. Diberi perkara yang besar karena setia dalam perkara yang kecil (Mat25:21). Daud setia melawan singa dan beruang, diberi goliat bahkan tahta kerajaan Israel. Jangan heran jika melihat orang mempunyai pengalaman yang dahsyat bersama Tuhan dan terus meningkat pesat (Hiperbolik) karena setia pada gembala kecil. Misal, tidak mungkin anak 1 tahun mengangkat beban 20kg. demikian juga, semakin dewasa rohani seseorang, makin besar perkara yang disediakan Tuhan.
c. Peka mendengar suara Tuhan, seperti daud. Hidup akan selalu berhasil dan berkemenangan. Rencana Allah akan tergenapi karena peka mendengar suara Tuhan serta suka berbicara dengan-Nya.
d. Tidak terhanyut dalam tsunami dosa. Kita akan cepat sampai ke gunung kesucian Allah (Yoel3:17), sehingga lolos dari tsunami dosa pada akhir zaman (Mat24:15,16) bahkan menjadi sempurna seperti Kristus(Mat5:48). Inilah percepatan pertumbuhan yang luar biasa.

VI. Kesimpulan
Saat ini kita harus memeriksa diri, apa jenis grafik pertumbuhan rohani kita, datar, linear, kuadratik, hiperbolik, atau bahkan menurun. Jadilah gembala kecil yang setia dan bertanggung jawab dengan mendoakan, membesuk, dan menasihati teman-teman, keluarga, dan domba-domba dalam gereja kita. Pastikan kita yang masuk gereja, masuk juga dalam kerajaan sorga. Jangan sampai yang terdahulu menjadi yang terakhir(Luk13:30). Setialah sampai mati. Maka dari itu, tumbuhlah hiperbolik.

Kamis, 17 Desember 2009

LIFE VALUE

Pengkhotbah 7:10, Mazmur 26:2
Life value adalah alat untuk mengukur pertumbuhan rohani kita setiap hari. Sebelum tidur kita berdoa untuk mengevaluasi apakah hari ini lebih baik dari kemarin. Di akhir doa, kita memberi penilaian hidup kita. Rentang nilai antara A-E. Di bawah ini adalah rentang nilai dari subyektif penulis, bukan secara obyektif.
A: tidak pernah salah dan mempunyai integritas
B: tidak pernah salah, tetapi integritas berkurang.
C: tidak doa atau Baca Firman Tuhan, tetapi tidak melakukan dosa.
D: berdosa hanya satu kali.
E: Berdosa lebih dari satu kali.
Keterangan:
• Penilaian ini bisa ditambahi grade-nya, seperti B+, B-, C+, C-.
• Integritas adalah kejujuran dalam hal jasmani meskipun tidak ada orang lain yang tahu. Pelanggaran integritas tidak ada ayatnya di alkitab, tetapi salah dihadapan manusia yang bisa menjadi batu sontohan, contoh: melanggar lampu lalu lintas, membuang sampah sembarangan, memotong jalan, mengebut, dll. jika kita melanggar, Tuhan ijinkan pemerintah menghukum kita. Jadi, kita harus menurut peraturan pemerintah (Rom13:1). Milikilah integritas yang baik sebagai putra-putra Allah.
• Penilaian di atas subjektif dari kita pribadi. Rentang nilai juga subjektif. Antara orang yang satu dengan yang lain bisa berbeda. Semakin tinggi rohani seseorang, penilaiannya akan semakin ketat, sehingga kualitas hidup kita akan semakin baik. Contoh: mungkin salah bicara sedikit saja, life value kita sudah menurun menjadi B. Jadi, penilaian ini tergantung pertumbuhan rohani kita.

Jika nilai kita hari ini kurang dari nilai kemarin, maka kita membuat komitmen dengan Tuhan agar besok bisa meningkat, jangan keras hati (Ibr3:15), harus mau menurut jika Roh Kudus memberi tahu kesalahan kita. Kita masih banyak kekurangan, tetapi ayo belajar untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Jangan mau berhenti bertumbuh sampai Tuhan datang kembali atau kita menjadi sempurna. Life value ini dapat membantu kita melihat grafik pertumbuhan rohani kita dari hari ke sehari atau bulanan atau tahunan, sehingga didapatkan grafik yang meningkat, bukan mendatar atau bahkan menurun.
Keuntungan memiliki life value, yaitu:
1. Dapat melihat pertumbuhan rohani agar bisa ditingkatkan atau diperbaharui dari hari ke sehari (Kol3:10). Istilahnya adalah tindakan preventif sebelum menyimpang terlalu jauh. Dosa yang dibiarkan akan berakar dan sulit dicabut. Ilustrasi: lebih mudah membunuh telur ular daripada sudah menetas menjadi ular, akan sulit di bunuh, malah ular tersebut yang membunuh kita. Jadi, setiap hari kita check, jika ada dosa, maka dapat segera diperbaiki, sehingga dosa tersebut tidak berkembang.
2. Lebih cepat menjadi seperti Kristus karena dari awal sudah di atur agar rohani terus tumbuh, sehingga lolos ujian seleksi pengangkatan di akhir zaman. Orang yang acuh tak acuh dengan pertumbuhan rohani akan ketinggalan dan masuk dalam zaman antikris. Di akhir zaman, di 3½ tahun pertama minggu ke-70 Daniel mutlak memerlukan pertumbuhan rohani yang dewasa karena Dosa yang meningkat sampai puncaknya (Wah22:11), belum lagi kegerakan pekerjaan setan yang melanda karena Iblis dilemparkan ke bumi (Wah12:9). Jika rohani kita masih kanak-kanak, pasti hanyut dalam tsunami dosa ini. Ilustrasi: 3½ tahun pertama minggu ke-70 Daniel ini seperti ujian S-1. Jika rohani kita masih SD, pasti tidak akan lulus ujian, sehingga masuk ujian remidi di 3½ tahun ke-2, yaitu zaman antikris. Di zaman antikris, kita akan disiksa dengan siksaan yang BELUM PERNAH TERJADI dan TIDAK AKAN TERJADI LAGI (Mat24:21). Ini benar-benar siksaan yang luar biasa. Jadi, sebelum terlambat, kita harus menumbuhkan rohani kita agar kuat dan siap masuk dalam minggu ke-70 Daniel, sehingga bisa ikut pengangkatan.Life value adalah alat untuk menjaga rohani kita tetap bertumbuh sampai Tuhan datang kedua kalinya dan mengangkat kita ke Sorga, tidak ketinggalan.
3. Hidup bisa menjadi teladan bagi sekitar kita, terutama jiwa-jiwa yang dibebankan Allah dalam hidup kita. Life value adalah upaya kita sebagai bapak rohani untuk selalu berkomitmen menjaga kesucian agar jiwa-jiwa yang kita bimbing bisa melihat kesungguhan kita mengiring Tuhan (2Raja10:16,1Kor11:1,Fil4:9).

Roh Kudus akan membawa kita kepada seluruh kebenaran. Dia akan membuat hidup kita semakin hari semakin tumbuh dalam kesucian, sehingga nilai kita setiap hari bisa mencapai A terus asal mau dan taat dipimpin Roh. Jangan sampai kita yang sudah ada di gereja, tidak ada di Sorga, RUGI BESAR. Selamat melakukan life value. Tuhan Memberkati.

Forum Pertanyaan...Saya akan menjawabnya.


ShoutMix chat widget