Jumat, 19 Agustus 2011

WILDERNESS AND THE BITTER WATER

“Tuhanlah kekuatan dan mazmurku..”, “Tuhan itu pahlawan perang..” itulah bunyi nyanyian kemenangan Musa dan bangsa Israel saat Firaun dan tentaranya dikubur hidup-hidup di tengah-tengah laut, sedangkan mereka berjalan di tempat yang kering.

1. Song and Praise (Kel15:1-21)
Nyanyian pujian Musa, Miryam, serta bangsa Israel adalah bentuk ucapan syukur atas pertolongan Tuhan yang mereka alami. Nyanyian tersebut adalah pujian yang benar dan berkenan di pemandangan Allah karena mengandung 3 bentuk pujian kepada Allah sebagai ucapan syukur, yaitu:
- Memuliakan Allah (Kel15:1-3,6-7,11,13)
Bentuk pujian ini adalah yang paling umum dilakukan jika kita mendapat berkat, yaitu memuji Tuhan. Allah itu layak menerima pujian kita. Jangan sampai kita memuliakan diri sendiri, tetapi muliakanlah Allah (Rom11:36).
- Kesaksian Hidup (Kel15:4-5,8-10,12,14-16)
Kita harus bisa menyaksikan kedahsyatan Allah pada sekeliling kita. Banyak orang mudah berkata Allah itu baik, tetapi berat dalam memberi kesaksian atas apa yang sudah Dia kerjakan. Allah tidak hanya membutuhkan pujian dari mulut kita, tetapi juga pujian dari mulut manusia yang lain (Maz45:18TL,47:2TL), terutama orang-orang yang belum kenal Allah(Yes52:7). Mazmur86:9 bisa digenapi saat kita membuka mulut untuk menyaksikan kebesaran Tuhan. selain itu, kesaksian kesucian hidup juga penting karena banyak orang yang pintar memuji, tetapi hidupnya penuh dengan dosa, sehingga malah menjadi batu sandungan bagi orang lain(Rom2:24). Hal semacam ini bukan termasuk pujian yang berkenan di mata Allah dan tidak ada kemuliaanNya(1Pet2:20). Continuing blessing/berkat lanjutan akan muncul saat kita mulai bersaksi(Mat13:12,Ams11:24KJV). Jika tidak, maka berkat tidak akan datang lagi karena Allah memberi berkat supaya banyak jiwa datang dan memuliakan nama Allah.
- Kata-kata Iman (Kel15:17-18)
Nyanyian pujian yang benar itu juga mengandung kata-kata iman yang bisa menumbuhkan iman kita. Lukas18:8 menceritakan bahwa Allah itu mudah memberi berkat, tetapi Dia lebih mementingkan iman kita karena berkat tidak bisa membawa kita ke Sorga, hanya iman saja (Rom10:10). Jadi, kita memuji Tuhan itu harus mempunyai kata-kata iman sebagai komitmen untuk tetap setia sampai ke akhir (Wah2:10c).
Banyak orang Kristen suka memuji Tuhan, tetapi bukan memuji dengan standarnya Allah, sehingga puji-pujiannya menjadi sia-sia. Allah sangat menyukai puji-pujian Daud karena mempunyai 3 hal di atas, sehingga dibukukan menjadi kitab Mazmur. Pakailah ketiga hal di atas untuk menghasilkan suatu puji-pujian yang harum di pemandangan Allah.
Pujian pada Allah mempunyai 3 tingkatan, yaitu:
a. Pujian Tunggal
Pujian tunggal adalah pujian tingkat halaman, dimana terdapat dua jenis manusia. Ada anak Tuhan yang memuji Tuhan jika mendapat berkat, tetapi bersungut-sungut jika mendapat masalah. Selain itu, ada juga yang memuji Tuhan jika mengalami masalah agar ditolong Tuhan, tetapi orang tersebut akan melupakan Tuhan jika masalahnya sudah ditolong. Biasanya kesaksian hidupnya kurang baik dan kurang kata-kata imannya. Contoh: Bangsa Israel, istri ayub. Pujian tunggal sulit membawa kita sampai ke Sorga dan tidak akan bisa menghasilkan kemuliaan yang kekal(Mat5:46,47).
b. Pujian Ganda
Ini adalah jalur pujian yang Allah sangat berkenan, yaitu memuji Tuhan pada setiap waktu (Maz34:1), baik itu dalam keadaan susah atau senang, kita tetap memuji Tuhan. Pujian ganda adalah tingkatan pujian untuk orang-orang ruangan suci, contohnya adalah Daud, Ayub, dll. Kesaksian hidupnya sangat baik dan muncul kata-kata iman yang luar biasa, sehingga hati Tuhan tersentuh (Yoh11:32-35KJI). Kita harus memiliki pujian ganda untuk memperkuat perjalanan kekristenan kita sampai ke Sorga dan menghasilkan kemuliaan yang kekal.
c. Pujian Kekal
Pujian kekal adalah akhir dari pujian ganda, yaitu pada tingkatan ruangan maha suci. Jika kita mempunyai pujian ganda, maka akhirnya kita akan mencapai tingkatan pujian kekal di Sorga. Sepanjang waktu kita memuji dan menyembah Allah di Sorga bersama-sama seluruh penghuni Sorga yang lain (Wah4:8,12:10-12,dll). Kita tidak akan mengalami ratap tangis dan air mata selama-lamanya. Rindukanlah pujian semacam ini.

2. Wilderness (Kel16:22)
Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut teberau yang penuh dengan nyanyian kemenangan ke padang gurun Syur. Di padang gurun inilah hari-hari Israel dihabiskan dengan berjalan menuju tanah Kanaan. Padang gurun adalah suatu tempat yang tidak enak karena begitu sepi (Ayb38:26,Zef2:18). Tuhan menggunakan padang gurun untuk mengolah Israel agar siap masuk Kanaan. Setiap orang percaya akan mengalami fase padang gurun untuk diolah menjadi seperti Kristus. Hal ini memang kelihatannya tidak enak, sepi, dan membosankan, tetapi itu pandangan orang dunia(1Kor1:18). Padang gurun memang suatu fase pengasingan dari dunia Mesir(Kel3:8), yaitu segala kesukaan dosa(Ibr11:25,26) kepada suatu zona Ilahi, yaitu kesucian(1Pet2:9). Tuhan Yesus menjelaskannya sebagai jalan sempit(Mat7:13,14). Kehidupan padang gurun membutuhkan rasa ketergantungan pada Allah. Jika tidak, maka kekristenan tidak akan tahan, cepat bosan dan hanyut terseret arus Mesir, seperti Lot. Bangsa Israel tidak bisa jalan di padang gurun jika Allah tidak beserta karena tempat ini begitu tandus, tidak ada air, makanan, dll. Begitu juga dengan kita, Seringkali ikut Tuhan tidak bisa bebas menikmati hal-hal yang ada di dunia, rasa-rasanya hidup jadi kuper(kurang pergaulan), kuno, dll. Hal ini benar jikalau kita tanpa Tuhan karena hanya Tuhan yang bisa membuat fase padang gurun menjadi penuh kesukaan sampai-sampai menganggap yang lain seperti sampah(Fil3:8). Orang kristen jalan di padang gurun tanpa Tuhan akan merasa kuno, kuper, hanya hukum bertambah hukum(Yes28:13TL), akhirnya akan undur terseret kesukaan dosa, sehingga merindukan untuk kembali ke Mesir. Fase padang gurun adalah jalur kekristenan yang benar karena ujungnya adalah Kanaan, yaitu Sorga yang kekal, tetapi membutuhkan 100% Fully Rely on God jika ingin bertahan dan sampai ke kanaan.

3. Mara and Elim (Kel15:23-27)
3.1. Mara (Kel15:23-26)
Di padang gurun Syur, bangsa Israel tidak mendapat air. Mereka berjalan 3 hari tanpa air. Akhirnya mereka sampai ke tempat mata air yang bernama Mara. Israel menyangka bahwa mereka akan terlepas dari kehausan, tetapi kenyataannya mereka tidak bisa meminum air itu karena rasanya sangat pahit(Kel15:23). Akibatnya, Israel menjadi bersungut-sungut. Inilah pertama kalinya Israel bersungut-sungut. Kemudian, Musa berseru pada Tuhan dan Tuhan menyuruh untuk melemparkan sepotong kayu ke mata air tersebut. Sesuatu mujizat ditunjukkan Tuhan dengan kayu itu. Air yang pahit berubah menjadi manis
Perasaan “pahit” dan “manis” ini sebenarnya terletak pada pengertian kita. Saat kita mengerti banyak Firman Tuhan, kita akan merasa bahwa kehidupan itu manis(Maz119:103). Kunci air Mara menjadi manis bukan pada kayu yang dilemparkan, melainkan pada doa Musa. Tuhan memberi jawaban, yaitu membuang kayu. Andaikata Musa tidak bertanya pada Tuhan, tidak akan ada kayu yang dilempar. Tuhan Yesus itulah Firman(Yoh1:1). Musa mendasarkan hidupnya pada Firman Tuhan. Oleh karena itu, dia tidak mengalami kepahitan. Orang Kristen yang tidak suka Firman Tuhan, hidupnya tidak akan merasa manis karena tidak tahu cara merubah pahit menjadi manis.
Apa jawaban Firman Tuhan tentang air yang manis?Kayu. Sepotong kayu yang dilempar dapat merubah air pahit menjadi manis. Kayu ini melambangkan sifat manusiawi yang condong pada dosa(Mark8:24TL). Allah ijinkan sesuatu yang pahit menimpa kita agar kita mau membuang kayu, yaitu sifat kedagingan kita, sehingga hidup selalu manis dan bertumbuh sampai seperti Kristus.
Kayu juga berarti salib Kristus. Apapun yang kita alami, pasti akan manis asalkan kita memiliki salib Kristus itu. Kesediaan untuk memikul salib itulah yang membuat hidup menjadi manis walaupun mungkin uang terbatas, belum naik pangkat, dll. Saat Kristus tidak ada dalam hidup kita, kepahitan akan muncul. Undang Immanuel untuk tinggal menetap dalam hidup kita, pikul salib Kristus(Luk9:23), maka hidup kita tidak akan mengalami kepahitan walaupun orang dunia menganggap itu suatu kepahitan(1Kor1:18), tetapi kita tetap bisa merasa manis, sehingga bisa selalu bersukacita(fil4:4).

3.2. Elim (Kel15:27)
Setelah Israel berangkat dari Mara, mereka sampai ke tempat yang bernama Elim. Disana terdapat 12 mata air dan 70 pohon korma (kjv:palm tree, Yunani:tamar/korma). Tempat ini sangat kontradiktif dengan Mara karena terdapat air yang sangat banyak, sehingga menjadikan Elim sebagai tempat yang sangat subur. Disini Allah tunjukkan suatu tempat dimana segala sesuatunya itu baik dan indah, tidak ada kepahitan, yaitu Elim.
Angka 12 adalah angka rasul-rasul Tuhan Yesus(Luk6:13). Mereka memberikan pengajaran-pengajaran Firman Tuhan(Kis2:42). Mata air ini cerita tentang kesukaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus(Yoh4:14). Jadi, 12 mata air Elim menceritakan tentang kesukaan pada perkara-perkara yang di atas, yaitu belajar Firman Tuhan(Maz119:16,77,97), serta membagi-bagikannya(Mat24:45). Kesukaan Firman Tuhan yang akan terus menyumber dari dalam hati dan mengalir keluar, sehingga orang lain ikut keberkatan.
70 pohon korma ini cerita tentang kesucian dari orang-orang benar yang hidup di dalam Roh. Angka 70 ini cerita tentang orang-orang yang penuh Roh Kudus(Bil11:24,25), sedangkan pohon korma cerita tentang orang benar(Maz92:13).
Orang yang tinggal di Elim tidak akan pernah kekurangan karena daerahnya sangat subur. Demikian juga kita yang suka akan Firman Tuhan, hidup dalam kesucian, serta dipimpin Roh Kudus tidak akan kekurangan kemenangan, mujizat, dan pertolongan Tuhan. Segalanya akan dijamin oleh Tuhan(Yes33:15,16). Kita tidak akan pernah kuatir dengan hidup ini(Fil4:13,19). Tuhan Yesus tidak pernah mengalami kekurangan berkat Allah karena DIA memprioritaskan kerajaan Allah di atas segalanya(Mat 6:33). Hal ini yang Tuhan Yesus ingin teladankan pada kita. Di Elim ini Tuhan tekankan lebih jelas tentang pentingnya Firman Tuhan, kesucian, dan hidup dipimpin Roh. Inilah unsur-unsur dari kayu yang hidup yang membawa kita pada Elim, yaitu Kristus(Luk23:31). Andaikata Israel tidak mau membuang kayu, mereka akan mati di Mara. Orang Kristen tanpa Allah tidak akan punya kemanisan dalam hidup, bahkan mereka akan mati dalam kepahitan. Kayu itu yang membuat Israel kuat dan berjalan mencapai Elim. Jadi, salib Kristus itu dapat membuat hidup kita mencapai Elim, yaitu tidak mengenal pahit. Kita punya kesukaan Firman Tuhan, sehingga mau menyalibkan segala waktu yang sia-sia, hobi yang sia-sia, dll diganti dengan kesukaan Firman Tuhan. Salib Kristus itu juga yang membuat hidup kita menjadi suci, sehingga Roh Kudus bebas bekerja memimpin hidup kita penuh kemenangan dan manis senantiasa. Peristiwa ini menghasilkan kunci hidup kemanisan dalam kekristenan, yaitu Firman Tuhan, kesucian dengan salib Kristus, dan Roh Kudus.

3.3. Class of Mara or Elim
Mara dan Elim adalah gambaran dari tingkatan rohani orang Kristen. Orang halaman yang jatuh bangun dalam dosa itu tempatnya di Mara karena adakala hidupnya menjadi pahit akibat dari dosa dan tidak mau pikul salib tiap hari. Orang seperti ini akan mengalami siklus pahit dan manis, sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik. Orang yang tinggal di Elim adalah orang-orang ruangan suci yang terus dipimpin Roh, hidup dalam kesucian Firman Tuhan, senantiasa pikul salib tiap hari(Luk9:23), sehingga hidupnya tidak pernah mengalami pahit walapun kenyataannya mungkin menderita, tetapi dia tidak menganggap itu suatu kepahitan, melainkan suatu berkat dari penderitaan karena Kristus, seperti rasul-rasul(Kis5:41). Mereka mengetahui bahwa dibalik penderitaan itu ada kemuliaan yang kekal di Sorga(1Per4:13-16). Puncak kemanisan adalah Kanaan. Kita berada di Sorga bersama Kristus tanpa ada pahit selamanya(Wah21:4). Sekarang kita mau berada di Mara atau Elim?sekarang kita di golongan mana?Mara?Elim? Renungkanlah baik-baik.

4. Bread of Heaven (Kel16:1-36)
Setelah ini, Israel akan mengalami suatu mujizat yang luar biasa lagi karena roti akan turun dari langit. Peristiwa roti turun dari langit adalah peristiwa yang menghebohkan dan tak terlupakan karena tidak pernah terbayangkan roti bisa turun dari langit. Nantikan di edisi berikutnya. GBU 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Forum Pertanyaan...Saya akan menjawabnya.


ShoutMix chat widget