Rabu, 10 Agustus 2011

IN EGYPT

“Siapakah aku Tuhan?”, “ apa aku bisa membawa Israel keluar dari tanah Mesir?”, “ aku tidak pandai bicara”, “aku seorang yang berat lidah”, “ utus saja yang lain Tuhan.” Kata-kata ini yang membuat Tuhan marah karena aku berbantah-bantah terus denganNya. Akhirnya aku menyanggupinya meskipun sebenarnya masih ada ketakutan dalam hatiku, tetapi untung ada kakakku Harun, sehingga suasana hatiku bisa tenang sekarang. Sekarang aku harus kembali ke Mesir untuk membebaskan bangsaku.

1. THE PREPARATION FOR GOD’S PROJECT
Sebelum Musa pergi kembali ke Mesir, dia meminta ijin pada Imam Yitro. Musa meminta ijin karena dia berniat mengajak istri dan anak-anaknya. Ini adalah ciri menantu yang baik. Meskipun Zipora sudah resmi menjadi istrinya, tetapi dia tetap hormat pada mertuanya. Ini adalah pelajaran hidup nikah yang memperkenankan Tuhan. Dahulu sewaktu kita masih berpacaran, kita berlaku sopan, baik, sabar, selalu meminta ijin pada orang tua pacar sebelum pergi dengan pacar, dll, tetapi bagaimana sikap kita terhadap mertua setelah menikah?apakah acuh tak acuh atau tetap menghormati? Keluaran 20:12 dan Efesus 6:1-2 adalah perintah Tuhan untuk menghormati ayah atau ibu, tanpa terkecuali mertua. Mengapa harus meminta ijin? Karena orang tua adalah wakil Allah. Mereka bisa mendoakan agar perjalanan kita berhasil. Orang yang meremehkan mertua itu DOSA BESAR!!
Secara rohani, sebelum memulai pelayanan apapun, kita harus meminta ijin pada orang tua rohani (gembala sidang, ketua KK, ketua seksi, dll) karena mereka yang bertanggung jawab atas jiwa kita (Ibr13:17). Kita harus taat pada pemimpin. Jangan merasa diri besar kemudian seenaknya tidak mau diatur. Hal ini akan mempercepat kejatuhan kita. Jika pemimpin belum memberi ijin, maka kita harus menurut, jangan berontak, dan tetap rendah hati. Meminta ijin kepada pemimpin sama dengan meminta doa berkat dari pemimpin agar pelayanan kita berhasil. Hal ini terlihat dari kata-kata imam Yitro yang mengatakan “Pergilah dengan selamat.”

1.1. The Important Of Unity to Do God’s Project
Dalam Keluaran 8:20, Musa mengajak istri, anak-anaknya. Ini adalah teladan yang baik. Suami harus mengajak istri dalam melayani Tuhan, jangan berat sebelah. Selain itu, sewaktu masih berpacaran, kita juga harus mendorong pacar kita untuk sama-sama melayani Tuhan. Orang yang sehati akan menghasilkan dampak yang besar dalam pelayanan (Im26:8). Rumah tangga akan diberkati, hubungan berpacaran juga diberkati jika sama-sama melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jika ada yang masih belum sama-sama pelayanan, ayo mulai sekarang belajar melayani dalam Tuhan.

1.2. Rahasia Tongkat Allah di Tangan Musa
Musa telah mengambil persiapan awal yang tepat dan benar sebelum memulai pelayanan. Setelah Musa berpamitan, ada yang janggal di tangan Musa, yaitu tongkat Allah (KJV: Rod of God). Ini benar-benar tongkat Allah, bukan arti kiasan. Keluaran4:17 menerangkan bahwa tongkat ini digunakan untuk membuat mujizat. Ciri-ciri orang yang membawa tongkat adalah Gembala. Pekerjaan Musa selama di Midian adalah seorang gembala kambing domba(Kel3:1). Sekarang Musa masih tetap membawa tongkat karena Allah ingin Musa menggembalakan bangsa Israel untuk dibawa ke tanah perjanjian.
Ciri khas seorang gembala adalah tongkat. Alkitab menyebut ini tongkat Allah adalah benar. Mazmur23:4TL menjelaskan ciri khas gembala adalah tongkat. Tongkat Allah ini terdiri dari 2 unsur penting, yaitu tongkat roti dan batang air (Yes3:1TL). Tongkat roti artinya Firman Tuhan(Mat4:4), sehingga bisa melindungi dombanya dari pengajaran duniawi. Gembala harus bisa menasihati, menegur, dan memberi makan dombanya karena Firman Tuhan akan membuat domba terlindung dari pengaruh dunia, sehingga tidak menjadi bodoh (Hos4:6) dan sesat (Mat12:24). Disamping itu, Firman Tuhan dapat memberi mujizat karena Firman Tuhan itulah Allah yang maha kuasa (Yoh1:1). Batang air artinya pekerjaan Roh Kudus(Yoh7:38-39) yang bisa melindungi dari arus dosa yang ingin menggugurkan kesetiaan dombanya. Gembala harus punya kuasa, karunia, dan buah Roh untuk menjaga domba-dombanya tetap berapi-api ikut Tuhan. Gembala juga harus menyalurkan kuasa Roh Kudus, memberi pengaruh dari Roh Kudus, dan menjadi teladan(1Kor11:1) agar domba-dombanya dapat setia pada Tuhan sampai mati.
Istilah tongkat dan batang ini dalam bahasa Ibraninya sama, yaitu mish‘en atau mish‘an, matteh, dan shebet yang artinya juga tongkat. Jadi tongkat Allah ini adalah gabungan dari tongkat roti dan batang air. Firman itu adalah Allah (Yoh1:1), Roh Kudus juga adalah Allah(Kis5:3-4). Kedua hal ini bekerja bersama-sama untuk menghasilkan dampak pelayanan yang besar. Jadi, tongkat yang dipegang Musa adalah simbol dari Allah yang beserta Musa, yaitu Imanuel(Mat1:23). Tongkat Allah itu dapat kita pegang asal kita mau membimbing jiwa-jiwa, peduli, dan tidak acuh tak acuh. Imanuel itu ada disamping orang yang cinta jiwa-jiwa seperti Musa. Tanda orang cinta Tuhan adalah cinta jiwa-jiwa(Yoh21:15-17). Maukah kita memiliki tongkat Allah itu?

1.3. Pentingnya Kesucian Hidup Sebelum Pelayanan
Pada waktu Musa berjalan kembali ke Mesir beserta istri dan anak-anaknya, dia bermalam di suatu tempat. Tiba-tiba datanglah Tuhan dan berikhtiar untuk membunuh Musa, tetapi mengapa tiba-tiba Musa ingin dibunuh? Ada keanehan apa disini? Ini akibat dari dosa yang belum dibereskan. Begitu Zipora tahu bahwa Musa hendak dibunuh Tuhan, secepatnya dia memotong kulit khatan atau menyunatkan anaknya lalu menyentuhkan kulit itu di kaki Musa, sehingga Tuhan tidak jadi membunuhnya. Perjanjian Israel sejak zaman Abraham adalah sunat. Ini adalah perjanjian Tuhan dengan Abraham yang harus dilakukan turun temurun(Kej17:9-11), yaitu anak laki-laki yang berumur 8 hari harus disunat, siapapun itu, baik itu orang Israel maupun orang asing(Kej17:12), juga seorang budakpun harus disunat(Kej17:13). Musa dalam hal ini melalaikan kewajiban sunat kepada anaknya sampai beberapa tahun lamanya (Kel2:22-23TL), yaitu antara anaknya lahir sampai pengutusan dirinya. Tuhan tunggu Musa sampai beberapa tahun, tetapi Musa melalaikan hal ini, sehingga Tuhan marah dan ingin membunuhnya. Peristiwa ini menjelaskan bahwa Tuhan tidak menghendaki adanya dosa sebelum memulai pelayanan (Yes52:11). Prinsip kekudusan inilah yang diajarkan Tuhan karena pelayanan merupakan sebuah peperangan melawan setan (Ef6:12). Jika manusia tidak dipihak Allah, maka manusia akan kalah perang melawan setan, akibatnya pelayanan akan jadi hancur berantakan serta tidak menjadi berkat. Hal ini yang disadari Tuhan karena Tuhan cinta, DIA tidak ingin putra-putraNya kalah dan binasa. Oleh karena itu, Tuhan menghendaki adanya kekudusan sebelum memulai pelayanan.
Pertanyaannya sekarang adalah mengapa Tuhan hendak membunuh Musa? Hukuman karena melalaikan sunat adalah mati(Kej17:14). Musa adalah kepala rumah tangga yang harus bertanggung jawab atas perjanjian sunat ini, seperti Abraham yang menyunatkan anaknya dan semua orang di keluarganya. Dalam Kej17:23 menyebutkan kata “ia” yang berarti Abraham sendiri yang menyunatkan. Oleh sebab itu, Zipora menyentuhkan kulit khatan anaknya pada Musa agar seolah-olah Musa yang menyunatkan anaknya. Sunat adalah meterai Allah bahwa DIA akan menjadi Allahnya Abraham dan keturunannya, serta memberikan negeri perjanjian pada Abraham (kej17:8). Sunat dalam wasiat baru menceritakan tentang meterai Roh Kudus(Ef1:13). Roh Kudus yang sanggup mengubah hati kita(sunat hati) menjadi baru(Rom2:29.Yeh11:19,36:26), sehingga kita diangkat menjadi anak Allah(Gal4:7-8) dan berhak menerima warisan kerajaan Sorga.
Setelah Zipora menyentuhkan kulit khatan ke kaki Musa, Zipora langsung berkata “pengantin darah bagiku”. Darah menceritakan tentang korban sembelihan(Kel23:18). Pengantin darah disini adalah tanda ikatan antara suami dan istri yang mau dan siap berkorban. Ini adalah konsep pendidikan anak yang diterangkan dalam wasiat lama. Pada zaman Abraham, sunat dilakukan oleh Abraham seorang diri. Disini tidak nampak peran sara dalam sunat anak. Ini prinsip yang benar, yaitu seorang kepala rumah tangga harus mendidik keluarganya sampai hatinya tersunat dan tumbuh terus sampai menjadi seperti Kristus. Musa pada waktu itu tidak menyunatkan anaknya mungkin karena terseret pengertian istrinya. Perlu diketahui bahwa Zipora adalah keturunan orang kafir, yaitu Midian (Kel2:16) yang tidak mengenal hukum taurat, sehingga mungkin saja meremehkan perjanjian sunat ini. Zipora tahu perjanjian ini mungkin karena Musa yang mengajarkannya, tetapi Musa tidak tegas pada istrinya karena memang Musa ini orangnya penakut pada awalnya(Kel4:1-17), sehingga tidka segera menyunatkan anaknya. Pada zaman sekarang ini, banyak kepala keluarga yang terkesan mudah terseret arus istri yang kurang sungguh-sungguh dalam mendidik anak. Contoh: Anak yang seharusnya dibawa ke sekolah minggu, tetapi istri meminta anak beserta suaminya untuk pergi jalan-jalan dan suaminya menurut saja tanpa ada sikap tegas. Hal ini menyebabkan pendidikan rohani anak menjadi rendah karena suami yang tidak mempunyai sikap yang tegas dalam mendidik rohani anak. Pada zaman Musa, konsep ini dilengkapi oleh Tuhan agar putra-putraNya tidak salah tafsir dan tidak mencontoh Musa dalam mendidik anak, sehingga mempunyai konsep yang benar. Dalam hal ini, zipora yang menyunat anaknya, tetapi kulit khatan anaknya disentuhkan di kaki Musa dan Tuhan menganggap hal ini benar. Oleh karena itu, DIA membiarkannya. Peristiwa ini adalah konsep pendidikan anak yang tidak hanya dilakukan oleh suami sebagai kepala, tetapi juga istri sebagai tubuh. Musa hampir dibunuh Allah karena melalaikan sunat. Allah akan menghukum kepala keluarga yang terseret istri yang tidak mementingkan rohani anaknya, sehingga menyebabkan rohani anak menjadi rusak, bahkan mati dalam neraka. Jika hanya salah satu saja yang mendidik, maka pendidikan anak akan pincang dan anak tidak akan tersunat hatinya dengan baik, bahkan bisa menjadi rusak karena melihat 2 teladan yang berbeda. Suami dan Istri harus saling mengingatkan dalam mendidik rohani anak-anaknya. Jangan menunggu mendapat tegoran Tuhan baru mulai mendidik, seperti Musa dan Zipora. Suami harus mengajarkan istri yang kurang pengertian dalam mendidik rohani anak, bukan malah terseret arusnya istri. Tuhan sudah ajarkan konsep pendidikan anak sejak zaman wasiat lama. Jadi, mendidik anak sampai Roh Kudus memenuhi hatinya dan berubah (tersunat), sehingga dapat bertumbuh sampai seperti Kristus adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Orang yang bisa menjadi berkat bagi keluarganya, baru bisa memulai pelayanan yang memberkati, tetapi orang yang tidak bisa mendidik keluarganya untuk tumbuh, bahkan menjadi batu sandungan, maka jangan ambil pelayanan dahulu(1Tim3:5) agar nama Tuhan tidak dijelekkan(Rom2:24). Orang yang melayani itu tidak lepas dari keluarga. Pelayanan yang besar, tetapi keluarga tidak diajak bertumbuh, malah acuh tak acuh membuat Allah tidak berkenan. Oleh karena itu, sebelum memulai pelayanan, kita harus membereskan semua dosa dan hal-hal yang Tuhan tidak suka agar pelayanan mendatangkan berkat.

2. The First Meeting with Pharaoh
Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang dari Midian ke Mesir, sampailah mereka di hadapan Firaun. Disana Harun menyampaikan segala pesan Tuhan agar Israel diijinkan pergi untuk beribadah pada Tuhan. Peran Harun disini adalah sebagai seorang nabi(Kel7:1-2). Harun dipakai Tuhan untuk melengkapi kekurangan Musa. Dalam pelayanan, kita harus dapat saling melengkapi(Rom15:1). Pelayanan bukan ajang untuk saling menunjukkan diri, tetapi saling bekerja sama agar proyek Ilahi dapat terlaksana dan berhasil. Musa dan Harun menggambarkan pembentukan kuasa yang besar dari persatuan(Im26:8) karena tidak ada pelayanan yang berhasil jika dilakukan seorang diri. Pelayanan apapun tidak bisa dilakukan seorang diri karena kita tergabung dalam satu tubuh Kristus yang harus bekerja sama satu dengan yang lain (1Kor12:12-31).
Apa reaksi Firaun dari pertemuan ini? Inilah titik awal konfrontasi Israel dengan Firaun, yaitu kemarahan Firaun pada orang Israel karena Firaun tidak mau membiarkan Israel keluar dari tanah Mesir. Mesir ini melambangkan dunia yang penuh dengan dosa(Ibr11:24,25), sedangkan Firaun melambangkan Iblis yang ingin selalu menjajah manusia dalam dosa. Siapapun yang sudah terikat dengan dunia, Iblis tidak akan membiarkan lepas begitu saja (1Pet5:8). Apa tindakan Firaun akan hal ini? MENAMBAH PEKERJAAN. Kisah ini adalah gambaran akhir zaman. Pada akhir zaman ini, manusia akan menjadi hamba uang(2Tim3:2) sebagai akibat dari masa yang sukar(2Tim3:1). Hal ini terjadi karena kuasa Tuhan di akhir zaman semakin dahsyat untuk menarik orang dosa pada Kristus(Yoel2:28-29), sehingga Iblis marah dan semakin memberatkan manusia dalam pekerjaan. Uang itu dibutuhkan manusia di dunia. Oleh karena itu, Iblis memakai alat ini untuk mengikat manusia. Be careful with money! Kita harus bisa memakai uang dengan bijaksana, jangan terikat (1Kor7:31). (saudara dapat membaca buku pekerjaan dan keuangan karangan pdt.jusuf BS)

2.1. The Actor is Strong Hand, not Moses or Aaron
Istilah “Tangan yang kuat” pertama kali ditulis pada Keluaran 3:19. Setelah itu, istilah ini ditulis di berbagai kitab sampai zaman wasiat baru. Mengapa Tuhan memakai istilah ini? karena terdapat mutiara yang indah dibalik istilah “Tangan yang kuat”. Tangan adalah bagian tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan(1Tes4:11), seperti berperang(Maz144:1), menulis(Gal6:11), dll. Tuhan sering memakai istilah “Tangan yang kuat” karena ini bukti bahwa DIA selalu bekerja dan kalau DIA bekerja itu mempunyai kekuatan untuk melakukan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan (Rom8:28). Jika kita disertai oleh “Tangan yang kuat”, tangan itu akan bekerja menjaga dan melindungi kita. Selain itu, tangan tersebut akan mengatur hidup kita agar selalu berkemenangan(Yes41:10). Jangan pernah takut dengan adanya keterbatasan karena “Tangan yang kuat” itu akan membuat kita yang terbatas mampu melakukan perkara yang tak terbatas. Terkadang “Tangan yang kuat” itu membawa pada hal yang tidak “enak” menurut kita, tetapi percayalah bahwa hasil akhirnya selalu INDAH (Pkh3:11). Tangan ini bisa berbuat segala sesuatu, bahkan hal-hal yang mustahil. Jangan kuatir jika disertai oleh “Tangan yang kuat”.
PERHATIKAN HAL INI!! “Tangan yang kuat” ini bisa menjadi ”tidak berdaya” serta “tidak sanggup menolong” jika kita ada dosa (Yes59:1,2) atau tidak percaya(Mark6:1-6). “Tangan yang kuat” hanya bisa bekerja pada orang yang hidupnya kudus dan percaya padaNya. Oleh karena itu, Musa benar-benar disucikan oleh Tuhan sebelum pelayanan agar “Tangan yang kuat” bisa membawa pelayanannya berhasil.

3. OUR HOPE IS THE PROMISE LAND ==> CANAAN
Musa kembali dengan tangan hampa setelah gagal bernegosiasi dengan Firaun. Kegagalan ini membuat hatinya kembali takut, tetapi Tuhan menguatkan Musa kembali. Tuhan memang “sengaja” membiarkan Musa gagal karena DIA ingin menunjukkan bahwa “Tangan yang kuat” yang menjadi satu-satunya kunci kemenangan Musa, bukan kekuatannya(Hos4:6). Hal ini terlihat dalam Keluaran 5:24.
Tuhan datang pada Musa untuk menguatkan dia dengan menunjukkan hasil akhir dari proyek ini, yaitu tanah perjanjian(Kel6:3). Tanah Kanaan kembali disebut Tuhan agar pengharapan Musa kembali kuat, seperti keledai Ishakar(Kej49:14-15). Tanah ini dijanjikan Tuhan karena sumpahNya pada Abraham bahwa DIA akan memberikan tanah ini pada keturunannya (kej12:7, Kej13:14-15, Kej15:18). Kanaan adalah negeri yang berlimpah susu dan madunya. Ini adalah suatu negeri yang sangat subur(Kel3:17, Bil13:27), buktinya adalah hasil buahnya sangat besar sampai harus di bawa 2 orang (bil13:23). Ini adalah tanda cinta Tuhan pada putra-putraNYA karena Tuhan tidak pernah memberi hal yang jelek. DIA selalu memberi yang terbaik dan sempurna (Yer29:11). Jika Tuhan berjanji, maka DIA akan menepatinya. Banggakah kita jadi putraNya? I’m so proud to be his Son, How about you?

3.1. Israel Can’t See the Unseen
Setelah Musa dikuatkan Tuhan, dia kembali berbicara pada bangsa Israel untuk menguatkan mereka, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa (kel6:8). Israel adalah bangsa pilihan Allah karena Abraham. Ini menggambarkan adanya hubungan dalam kehidupan manusia. Tuhan itu memberkati Abraham beserta keturunannya. Jika kita setia, maka anak cucu kita juga akan keberkatan (Maz36:25-26). Jadi, jangan pernah main-main dengan hidup ini. Jika kita sayang keluarga, maka hidup kita pasti akan sungguh-sungguh dalam Tuhan agar DIA memberkati keluarga kita. Jadi, bangsa Israel ini begitu Tuhan cintai karena Abraham. Oleh karena itu, Tuhan terus berfirman agar mereka celik bahwa mereka bisa BEBAS, tetapi karena mata rohani mereka buta, maka mereka tidak percaya. Seringkali kita melihat ketidakpercayaan dalam jiwa-jiwa yang kita layani. Mereka begitu keras hati karena ada benteng yang membutakan mata rohani mereka. kita harus menggunakan kuasa Allah agar dapat menghancurkan benteng-benteng keangkuhan manusia tersebut(2Kor10:4,5). Jangan pakai kekuatan sendiri, hasilnya akan sia-sia.

4. Miracle in EGYPT
Inilah saatnya “Tangan yang kuat” beraksi di depan firaun. Pertunjukan kuasa Allah melalui Musa melawan kuasa gelap digelar didepan firaun. Jangan takut melawan orang yang jahat, bahkan iblis sekalipun karena yang ada dipihak kita LEBIH KUAT DARI APAPUN (1Yoh4:4, 2Raja6:16). Jika Allah dipihak kita, siapa lawan kita??BUKTIKAN!! Roma8:31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Forum Pertanyaan...Saya akan menjawabnya.


ShoutMix chat widget